Pertamina Siap Tambah Saham di Perusahaan Minyak Prancis

Pertamina sedang siapkan skema pengurusan administrasi dan izin mengikuti tender menambah saham M&P.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Nov 2016, 15:20 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2016, 15:20 WIB
Pertamina sedang siapkan skema pengurusan administrasi dan izin mengikuti tender menambah saham M&P.
Pertamina sedang siapkan skema pengurusan administrasi dan izin mengikuti tender menambah saham M&P.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) sedang mempersiapkan penambahan kepemilikan saham perusahaan minyak asal Prancis yaitu Maurel & Prom (M&P) milik Pcifico. Proses penambahan kepemilikan saham diperkirakan paling lama awal 2017.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam mengatakan, Pertamina sedang mempersiapkan skema pengurusan administrasi dan perizinan untuk mengikuti tender menambah saham M&P.

"Nanti kita  skemanya sedang di siapkan proses administrasinya. Ini masih menyangkut izin-izin," kata Alam, di Jakarta, Minggu (6/11/2016).

Alam menuturkan‎, setelah Pertamina menempuh  proses penambahan porsi kepemilikan saham, maka akan mengikuti tender terlebih dahulu. Diperkirakan tender dilakukan paling lambat awal 2017. "Kita usahakan akhir tahun ini atau kalau tidak awal tahun depan," tutur Alam.

Sebelumnya Pertamina telah mengakuisisi 24,5 persen saham senilai 200 juta euro atau sekitar Rp 2,9 triiun. Mengikuti tender penambahan saham merupakan kewajiban, setelah memiliki saham sebelumnya.

‎"Memang ada kewajiban kita harus melakukan tender offer. Sisanya itu kita harus tender offer, karena aturan dari Paris begitu," ucap Alam.

‎Sebelumnya Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto menyatakan, memiliki saham 24,‎5 persen saham Maurel&Prom merupakan langkah awal Pertamina untuk mengusai perusahaan tersebut. Lantaran dalam kurun waktu dua bulan ke depan akan dilakukan kembali pelepasan saham. Pertamina akan ikut lelang untuk memilikinya.

‎"Ini akan buka tender, kalau tidak salah 2 bulan waktunya. Jadi siapa yang menjual saat dua bulan itu, ya kita harus ambil," kata Dwi, beberapa waktu lalu.

Dwi mengatakan, minat Pertamina untuk menjadi pemilik saham mayoritas perusahaan tersebut sangat besar. Oleh karena itu jika ada pemegang saham lain yang ingin melepas sahamnya tidak ragu Pertamina akan membeli saham tersebut.

"Pokoknya, di perusahaan listed kalau kita ngambil, kita harus ambil kalau ada pemegang saham lain yang melepas. Kalau ada yang lepas, ya kita ambil. Berapapun yang akan dijual orang," jelas Dwi.

Dwi melanjutkan, harga saham yang ditawarkan‎ akan sama dengan harga saham yang telah dibeli Pertamina sebelumnya. Sedangkan sumber pendanaan untuk membeli saham berikutnya, Pertamina akan cari sumber dana dari luar negeri.

"Sekarang kita masih cukup sementara, tapi kalau ada kebutuhan yang lain kita akan cari dari resource luar negeri. Intinya, karena ini perusahaan luar negeri, pendapatan dari dolar sehingga kita kalau pinjam dari luar negeri kita akan memperoleh interest yang rendah," tutur Dwi.

Maurel&Prom memiliki aset migas yang tersebar di Gabon, Nigeria, Tanzania, Namibia, Kolombia, Kanada, Myanmar, Italia, dan negara lainnya. Namun, aset utamanya yang telah berproduksi yakni di Gabon, Nigeria, dan Tanzania. Produksi minyak dan gas Maurel&Prom ini ditargetkan mencapai 30 ribu barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd). (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya