Liputan6.com, Jakarta - PTÂ Pertamina (Persero) menyatakan saat ini biaya produksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dari kilang Pertamina lebih rendah dibanding Singapura. Hal ini disebabkan Biaya Pokok Produksi (BPP)Â kilang menurun.
‎Direktur Mega Proyek Pengolahan dan Petrokimia PT Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, biaya produksi kilang Pertamina telah 98,2 persen pada kuartal III 2016. Angka ini di bawah harga patokan minyak Singapura atau Mean Oil Platts Singapore (MOPS).
"Biaya produksi sampai September 2016 produk dihasilkan kilang harganya lebih rendah dibanding Singapura," kata Hardadi, saat memaparkan kinerja kuartal III 2016, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (8/11/2016).
Baca Juga
Hardadi menuturkan, biaya pokok produksi kilang tersebut terus menurun, dibanding kuartal III 2015. Biaya pokok produksi kilang 104,2 persen dari MOPS. Artinya ada penurunan sebesar 5,8 persen pada kuartal III 2016.
"Yield valuable product kilang juga meningkat dari semula di kisaran 74,39 persen hingga September 2015. Hingga September 2016 menjadi 77,79 persen," ujar Hardadi.
Har‎dadi mengungkapkan, penyebab menurunnya biaya produksi kilang karena kinerja kilang Pertamina lebih baik. Selain itu, efisiensi dengan mendatangkan bahan baku yang lebih murah harganya. "Harga produk kilang lebih kompetitif. Artinya kilang berjalan dengan bagus," tutur Hardadi. (Pew/Ahm)
Advertisement