Dolar Menguat Bikin Harga Emas Tertekan

Harga emas melemah pada perdagangan Kamis.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 11 Nov 2016, 05:26 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2016, 05:26 WIB

Liputan6.com, Jakarta Harga emas melemah pada perdagangan Kamis. Hal ini masih dipengaruhi respons pasar terhadap terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

Harga emas bergerak tingi US$ 1.292,5 per ounce pada perdagangan Kamis, tapi tidak bisa bertahan dan ditutup tutun 0,56 persen ke level US$ 1.266,4 seperti dilansir dari Economic Calendar.

Selain karena Trump, penurunan juga dipicu karena menguatnya dolar dan naiknya spekulasi kenaikan suku bunga AS oleh The Federal Reserve.

Dana Berjangka Fed sekarang beradda di probabilitas 76,3 persen dari kenaikan suku bunga di Desember, naik dari 71,5 saat perdagang bereaksi pada terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS.

Penurunan pada hari kemarin adalah naiknya tren dari harga rendah di Oktober. Target harga emas sekarag adalah pada level rendah di Oktober sekitar US$ 1.246,9 dan US$ 1.243,2 per ounce.

Seperti diketahui, Donald Trump terpilih menjadi Presiden AS mengalahkan rivalnya Hillary Clinton. Kemenangan Trump disambut kaget oleh pasar namun membuat harga emas menguat. Pasalnya, pasca Trump terpilih, dolar dan saham kemudian melemah dan investor lari ke aset seperti emas.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya