Liputan6.com, Jakarta - Wawancara kerja merupakan salah satu faktor yang membuat seseorang bisa diterima bekerja atau tidak. Menghadapi wawancara kadang terasa seperti pertemuan yang menakutkan.
Anda akan merasa deg-degan, panik, bahkan saat akan menjawab pertanyaan, perasaan tiba-tiba saja cemas, lidah menjadi kelu dan jawaban yang keluar tidak seperti yang dipikirkan.
Beberapa orang sebelum wawancara kerja yang sesungguhnya dengan perusahaan kadang melakukan praktek dengan teman atau keluarganya agar lancar dan merasa nyaman ketika menjawab pertanyaan yang diajukan.
Melansir laman Forbes, disebutkan bahwa dengan menarik napas setidaknya bisa membantu agar tetap tenang. Pikirkan bahwa pekerjaan ini tepat untuk Anda dan biasanya hal ini berhasil membuang segala kegelisahan yang ada. Usahakan untuk tetap fokus serta yakinkan diri bahwa Anda bisa melewati wawancara ini.
Berikut ini lima hal ini yang bisa membuat Anda justru gagal diterima bekerja
1. Membual
Membual atau berbohong bukanlah hal yang tepat, tapi karena ingin dianggap baik dan berpengalaman, terkadang orang harus berbohong.
Misalnya mengatakan "Saya adalah salah satu karyawan terbaik di departemen saya", padahal hal itu belum terbukti. Lebih baik mengatakan "Yang saya maksud adalah bahwa saya mencintai pekerjaan ini dan mau belajar banyak."
2. Tergesa-gesa saat menjawab pertanyaan
Masalah umum bagi para pencari kerja bahwa mereka begitu bersemangat menjawab pertanyaan pewawancara, sehingga gagal mendengarkan pertanyaan dengan baik.
Karenanya ambil sedikit waktu dan pikirkan sejenak jawaban yang akan diberikan sebelum berbicara. Fokus pada pewawancara dan dengarkan setiap kata yang mereka ucapkan. Kemudian mulai berikan jawaban Anda saat mereka berhenti bertanya.
Jika perlu, katakan "Pertanyaan yang bagus! Hal ini akan memberi waktu Anda berpikir untuk menjawab pertanyaannnya.
Advertisement
2
3. Mengatakan "Saya sudah melakukan itu!"
Ketika pewawancara mulai menggambarkan pekerjaan apa yang nanti akan Anda lakukan, jangan sampai keceplosan dengan mengatakan "Saya sudah pernah melakukan itu!" atau "Saya sudah melakukan itu, juga!"
Sebaiknya ceritakan saja apa yang pernah Anda lakukan dengan pekerjaan sebelumnya, hal ini justru membuat perusahaan bisa memahami bagaimana pekerjaan yang dulu Anda lakukan.
4. Memberi solusi kepada pewawancara
Niat ini sebenarnya bagus untuk menunjukkan kepada pewawancara seberapa baik Anda pernah menangani situasi tertentu, tapi hal itu justru dinilai tidak akan membantu saat Anda melakukan wawancara kerja
5. Memberitahukan kelemahan
Menginformasikan kelemahan diri sendiri saat wawancara tidak akan membuat Anda dimaklumi, sebaiknya jadikan kelemahan sebagai kelebihan Anda, misalnya dengan mengatakan “Saya adalah orang yang tidak sabaran, oleh karena itu saya ingin pekerjaan bisa diselesaikan secepatnya.”