Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa sebesar US$ 111,5 miliar per akhir November 2016. Posisi cadangan devisa itu lebih rendah dibandingkan posisi akhir Oktober 2016 sebesar US$ 115 miliar.
Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat menuturkan, meski alami penurunan, posisi cadangan devisa per akhir November 2016 itu cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,1 bulan impor. Selain itu juga pembayaran utang luar negeri pemerintah, dan berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
"Bank Indonesia menilai cadangan devisa itu tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," ujar dia seperti dikutip website BI, Rabu (7/12/2016).
Baca Juga
Arbonas mengatakan, penurunan cadangan devisa terutama disebabkan oleh kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri. Selain itu juga untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya.
Bank Indonesia memperkirakan penurunan cadangan devisa bersifat temporer, terutama didukung oleh optimisme terhadap ekonomi domestik yang tetap positif, kinerja ekspor membaik, dan perkembangan kondisi pasar keuangan global yang kondusif.
"Bank Indonesia akan terus menjaga kecukupan cadangan devisa guna mendukung terjaganya stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan," ujar dia.
Advertisement