The Fed Gelar Rapat, Harga Emas Jatuh

Harga emas untuk pengiriman Februari ditutup turun 0,6 persen ke level US$ 1.159 per troy ounce.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Des 2016, 06:48 WIB
Diterbitkan 14 Des 2016, 06:48 WIB

Liputan6.com, New York - Harga emas terjatuh pada perdagangan Selasa. Kejatuhan harga emas tersebut seiring dimulainya pertemuan dua hari dari Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (the Fed).

Mengutip Wall Street Journal, Rabu (14/12/2016), harga emas untuk pengiriman Februari ditutup turun 0,6 persen ke level US$ 1.159 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile Exchange.

Dalam beberapa hari terakhir memang kepercayaan investor terus menuju bahwa Bank Sentral AS akan segera menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya di tahun ini. 

Dari hasil survei menunjukkan bahwa 97,2 persen dari analis dan ekonom yakin bahwa Bank Sentral AS akan menaikkan suku bunga pada pertemuan kali ini.

Kenaikan suku bunga tersebut setelah beberapa data ekonomi yang keluar menunjukkan adanya perbaikan ekonomi AS sehingga mendorong the Fed untuk mengetatkan kebijakan moneter. Angka pengangguran terus menurun dan inflasi sesuai dengan target.

Seiring perbaikan tersebut, harga emas pun tertekan. Alasannya, dengan kemungkinan kenaikan suku bunga tersebut membuat emas harus bersaing dengan instrumen investasi lain yang memberikan imbal hasil yang lebih baik karena kenaikan suku bunga.

Saat ini, harga emas telah turun sekitar 16 persen dari harga tertinggi karena rencana reformasi fiskal yang akan dilakukan oleh Presiden Terpilih AS Donald Trump.

"Harga emas sepertinya sulit untuk mampu kembali naik sebelum ada kepastian dari Bank Sentral AS mengenai suku bunga," tutur analis HSBC dalam catatannya kepada investor. (Gdn/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya