Menperin: Cukai Plastik Gerus Pertumbuhan Industri

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai pengenaan cukai plastik akan menggerus pertumbuhan sejumlah sektor industri nasional.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Des 2016, 17:48 WIB
Diterbitkan 22 Des 2016, 17:48 WIB
Pemerintah Siap Terapkan Kantong Plastik Berbayar
Konsumen membawa barang yang telah dibeli menggunakan kantong plastik di salah satu mini market di Pasar Baru, Jakarta, Senin (22/2). Peraturan ini serentak di 17 kota Indonesia dengan pembayaran Rp200 per kantong plastik. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menilai pengenaan cukai plastik akan menggerus pertumbuhan sejumlah sektor industri nasional. Salah satunya industri makanan dan minuman.

‎Airlangga mengungkapkan, selama ini industri makanan dan minuman memberikan kontribusi paling besar terhadap PDB industri non-migas, yaitu sebesar 33,61 persen. Sedangkan industri ini berkaitan erat dengan industri plastik yang digunakan sebagai kemasan.

"Selalu cukai itu kalau penambahan untuk industri makanan dan minuman sebaiknya dihindari. Karena industri ini pertumbuhannya tinggi," ujar dia di Kantor Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Menurut Airlangga, pengenaan cukai pada plastik ini juga akan menurunkan daya saing produk makanan dan minuman lokal. Sebab, pengenaan cukai akan meningkatkan harga jual produk‎ ini.

"Daya saing industri makanan dan minuman akan menurun juga dan ini mengakibatkan pertumbuhan sektor makanan dan minuman yang diharapkan ke depan optimum itu harus ambil skenario yang lebih rendah," kata dia.

Selain industri makanan dan minuman, yang akan terpukul akibat kebijakan ini adalah industri plastik. Pengenaan cukai dinilai menurunkan volume penjualan dan memangkas keuntungan yang didapatkan oleh para pelaku industri ini.

‎"Sedangkan plastik itu sendiri saja industrinya sangat marginal. Kondisi industri plastik hari ini juga profit marginnya itu terbatas atau tergerus. Jadi kalau itu dikenakan cukai maka itu demand-nya menurun," kata dia.

Oleh sebab itu, lanjut Airlangga, pihaknya tidak berani memasang target pertumbuhan industri yang terlalu besar di tahun depan. Hal ini sebagai langkah antisipasi dari kebijakan-kebijakan yang kontraproduktif seperti pengenaan cukai plastik ini.

"Makanya industri akan menurunkan sedikit pertumbuhan karena mengantisipasi adanya kebijakan-kebijakan yang counter pertumbuhan‎," tandas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya