Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) akan menerbitkan surat utang global (global bond) pada kuartal II 2017. Nilai surat utang tersebut sekitar US$ 1,5 miliar.
"Kuartal II, mungkin April kali ya, kita lihat. Kira-kira masih tetap nilainya itu," kata Direktur Utama PLN Sofyan Basir di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Kamis (5/1/2016).
Sofyan mengatakan, penerbitan surat utang ini mundur dari rencana awal. Mulanya, perseroan menerbitkan surat utang pada kuartal I 2017. Saat ini, PLN belum menunjuk penjamin emisi.
"Belum (menunjuk), agak mundur, baru dapat uang kemarin PLN. PMN turun Rp 23,6 triliun, subsidi masuk Rp 10,9 triliun," kata dia.
Baca Juga
Sebelumnya Pemerintah terus menggenjot belanja modal Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun ini belanja modal BUMN ditargetkan sebesar Rp 555 triliun.
"Tahun depan (tahun 2017) kita sudah alokasikan akan bertambah jadi Rp 555 triliun," kata Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Bisnis Kementerian BUMN Aloysius Kiik Ro pada 23 November 2016.
Dia mengatakan, belanja modal ini akan dialokasikan ke sektor-sektor yang bersifat strategis dan sesuai dengan Program Joko Widodo (Jokowi).
Adapun sektor yang paling dominan ialah konstruksi, kelistrikan, dan pembangunan kilang.
"Pokoknya capex ini akan kita alokasikan ke core bisnis dan akan mengambil proyek-proyek strategis. Bisa nanti BUMN sendiri atau bekerja dengan swasta," tutur dia.
Advertisement