Kemenkop UKM Siapkan Program Wirausaha Pemula di 3 Lokasi Bencana

Bantuan modal usaha bagi pelaku UMK di lokasi bencana melalui program WP diberikan Rp 10 juta hingga Rp 13 juta per UMK.

oleh Septian Deny diperbarui 18 Jan 2017, 16:28 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2017, 16:28 WIB

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) memberikan bantuan modal usaha bagi pelaku Usaha Mikro dan Kecil di lokasi bencana melalui bantuan Wirausaha Pemula (WP).

Bantuan itu diberikan sebagai tindak lanjut program penanganan KUKM pasca bencana di Kabupaten Pidie Jaya, Kabuparen Garut dan Kota Bima.

"Kita dari kementerian khusus Pidie Jaya dan kabupaten lain disinergikan dengan program wirausaha baru, karena kami tidak memiliki program hibah lain diprioritaskan untuk menjadi peserta WP," ujar Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kemenkop UKM ‎Yuana Setyowati di Jakarta, Rabu (18/1/2017).

Bantuan modal usaha bagi pelaku UMK di lokasi bencana melalui program WP diberikan Rp 10 juta hingga Rp 13 juta per UMK.

Selain itu, Kemenkop UKM juga menggelar pelatihan peningkatan kapasitas dari Dana DAK non fisik, melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) recovery ekonomi, memfasilitasi dan mediasi dalam rangka restrukturisasi kredit KUMKM.

"Koordinasi intern dan eksternal sudah kita lakukan. Yang kita harapkan dari dukungan pemerintah daerah dan stakeholders lain, terutama penanganan KUMKM pasca bencana," lanjut dia.

Sementara itu, Asisten Deputi bidang Perlindungan Usaha, Karimudin menjelaskan sejak 2016, pemerintah telah menyetop dana bantuan sosial kepada masyarakat setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 168.

Namun program bantuan melalui Bimtek, dan pembangunan pasar tradisional tetap dilakukan terutama di daerah perbatasan dan bencana.

"Di 2017 kita hanya bantu berupa dana WP dari Rp 10 juta sampai Rp 13 juta kita usulkan kepada Deputi Pembiayaan mudah-mudahan bisa realisasi secepatnya," kata dia.

Selama kurun waktu lima bulan terakhir telah terjadi bencana di tiga kabupaten/kota, yakni Kabupaten Garut di Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Pidie Jaya di Provinsi Aceh dan Kota Bima Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Total Koperasi dan UMKM yang mengalami musibah sebanyak 6.301 dengan nilai kerugian mencapai Rp 44,82 miliar.

Rinciannya, yakni untuk musibah banjir bandang di Kabupaten Garut mengakibatkan 6 koperasi dan 676 UMKM menderita kerugian dengan total kerugian mencapai Rp 13,36 miliar.

Upaya bencana banjir di Pidie Jaya terdapat 1.048 pelaku UMKM terdampak dengan total kerugian mencapai Rp 21,6 miliar. Sedangkan banjir di Bima terdapat 4.571 KUMKM dengan nilai kerugian mencapai Rp 9,86 miliar.(Dny/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya