Target Raup Untung US$ 3 Miliar, Ini Fokus Pertamina di 2017

Tahun ini, Pertamina telah menaikkan target produksi migas menjadi 669 barel setara minyak per hari.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Jan 2017, 17:40 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2017, 17:40 WIB
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina
Ilustrasi Perusahaan Minyak dan Gas Pertamina

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) fokus dalam upaya pencapaian target perusahaan yang telah dicanangkan  dalam Rencana Kerja, Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017.

Efisiensi di segala lini, peningkatan kinerja operasi, memastikan realisasi berbagai investasi secara tepat waktu sasaran, dan melakukan penyiapan sumber daya manusia yang andal merupakan target yang harus terlaksana pada tahun ini.

Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, pada tahun lalu, produksi minyak dan gas (migas) nasional mencapai 656 ribu barel setara minyak per hari terdiri dari 313 ribu barel minyak per hari dan gas 1,99 juta  metrik standard cubic feet per day (mscfd) .

Tahun ini, Pertamina telah menaikkan target produksi migas menjadi 669 barel setara minyak per hari. Ini terdiri dari 333 ribu barel minyak per hari dan 2,08 juta mscfd gas. ‎

“Direksi Pertamina dan jajaran manajemen perusahaan fokus dan punya tekad yang sama untuk dapat mencapai target-target yang telah dicanangkan pemegang saham pada tahun ini. Dengan kekuatan yang solid kami yakin mampu merealisasikan target tersebut,” kata Dwi, di Jakarta, Senin (30/1/2017).

Sedangkan kapasitas panas bumi Pertamina tahun ini ditargetkan mencapai 617 Mega Watt (MW), naik dibandingkan dengan 2016 sebesar 512 MW karena tuntasnya beberapa proyek panas bumi perusahaan.

Dari aspek pengolahan Pertamina bertekad untuk dapat meningkatkan keandalan kilang dengan mengurangi pehentian operasi kilang tidak direncanakan (unplanned shutdown) dan juga meningkatkan produk.

Tahun ini Pertamina menaikkan target yield valuable product menjadi sekitar 79 persen lebih tinggi dari target yang telah dicanangkan dalam RKAP 2017 sekitar 77 persen.

Megaproyek pengolahan dan petrokimia juga akan memulai tahapan yang signifikan tahun ini dengan akan dilakukannya peletakan batu pertama beberapa proyek kilang, yaitu RDMP RU V Balikpapan, RDMP RU IV Cilacap, dan NGRR Tuban sepanjang tahun ini.

Ketiganya memang ditargetkan untuk selesai dalam rentang waktu 2019, 2021, dan 2022 dengan hasil produksi yang memenuhi spesifikasi Euro 5.

"Adapun, RDMP RU VI Balongan yang akan dilaksanakan secara independen oleh Pertamina ditargetkan selesai 2020 dan akan memulai kegiatan basic engineering design (BED) pada pertengahan 2017," ungkap Dwi.

Untuk fokus utama untuk bidang pemasaran setelah sukses meluncurkan berbagai varian produk yang telah mendapat tanggapan positif oleh konsumen, Pertamina bertekad untuk mempertahankan volume penjualan BBM retail non subsidi di atas 45 juta kiloliter dalam setahun dengan mutu layanan yang semakin meningkat.

 Tahun ini juga akan menjadi ujian bagi Pertamina untuk mendukung program pemerintah berupa BBM Satu Harga dan juga pendistribusian Elpiji 3kg tepat sasaran, termasuk penyiapan infrastruktur yang dibutuhkan.

Pertamina menargetkan penjualan gas perusahaan secara total sebesar 1.179 ribu BBTU dalam setahun. Setelah menuntaskan beberapa proyek infrastruktur gas, seperti pipa Arun-Belawan-KIM-KEK sepanjang 482 Kilo Meter (Km), Muara Karang-Muara Tawar sepanjang 30 KM, pipa Porong-Grati sepanjang 56 KM, Pertamina tahun ini fokus menyelesaikan pipa transmisi gas open access Gresik-Semarang (271 KM).

Untuk merealisasikan berbagai proyek dan upaya mencapai target-target operasional perusahaan tersebut, Pertamina akan belanja modal sebesar US$ 6,67 miliar.

Dengan peningkatan kinerja operasional, efisiensi di segala lini dan memperhatikan tren perkembangan harga minyak dunia Pertamina menargetkan laba bersih perusahaan pada 2017 sekitar US$ 3 miliar.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya