Pertama dalam Sejarah, RI Ekspor Beras Medium ke Negara Lain

Pengiriman beras ke Sri Lanka diharapkan menjadi batu loncatan untuk rencana ekspor beras 100 ribu ton pada 2017.

oleh Septian Deny diperbarui 14 Feb 2017, 12:14 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2017, 12:14 WIB
20170214-Indonesia Kirim Bantuan Beras ke Sri Lanka-Jakarta
Sejumlah truk kontainer yang membawa bantuan hibah 5.000 metrik ton (mt) beras kepada Pemerintah Sri Lanka dari pemerintah Indonesia di gudang Bulog, Jakarta, Selasa (14/2). Bantuan beras untuk korban kelaparan di Sri Lanka. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia mengirim beras medium sebanyak 5.000 metrik ton (MT) ke Sri Lanka. Pengiriman beras ‎tersebut sebagai bentuk bantuan Indonesia kepada Sri Lanka yang tengah kekurangan pangan.

Staf Ahli Menteri‎ Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional Mat Syukur‎ mengatakan, pengiriman beras ke negara lain ini disebut pertama kali dilakukan sejak Indonesia merdeka pada 72 tahun lalu.

"Kita hadir pada acara pelepasan ekspor beras ke Sri Langka. Setelah 72 tahun sejak merdeka, ini pertama kali ekspor beras kualitas medium," ujar dia di Kompleks Pergudangan Perum Bulog Divisi Regional DKI Jakarta, Selasa (14/2/2017).

Syukur menyatakan, pengiriman beras beras sebesar 5.000 metrik ton tersebut setara dengan Rp 50 miliar. Diharapkan hal tersebut jadi batu loncatan bagi rencana ekspor beras 100 ribu ton pada tahun ini.

"Tahap awal 5.000 matrik ton, setara dengan nilai US$ 35 juta atau Rp 50 miliar. Kita doakan supaya bisa kontinu. Kita sudah mencukupi kebutuhan dalam negeri dan kelebihannya kita ekspor. Ini monumental sebagai bangsa," kata dia.

‎Melalui pengiriman beras bantuan ini, lanjut Syukur, sebagai bentuk kepedulian Indonesia terhadap negara lain, juga sebagai bukti jika produksi beras petani Indonesia telah mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Ini bagian dari kepedulian kita sebagai negara besar dan berkemampuan untuk itu. Mereka juga kesulitan, dilanda kekeringan. Kalau kita tidak berpunya mungkin agak sulit (untuk ekspor)," ujar dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya