Pilih Investasi di Pertamina, RI Tak Beli Saham Saudi Aramco

Salah satu Misi Raja Arab Salman bin Abdulaziz al-Saud saat mengunjungi Indonesia adalah menjual 5 persen saham Saudi Aramco.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Mar 2017, 11:11 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2017, 11:11 WIB
Raja Salman
Salman bin Abdulaziz al-Saud adalah Raja Arab Saudi ketujuh

Liputan6.com, Jakarta - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud telah mengakhiri kunjungan kenegaraannya ke Indonesia. Salah satu misi yang dibawa Raja Arab adalah penjualan 5 persen saham perusahaan minyak asal Arab, Saudi Arabian Oil Co atau lebih dikenal dengan nama Saudi Aramco.

Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengungkapkan pemerintah untuk saat ini kurang berminat untuk membeli saham Saudi Aramco.

Saat ini, pemerintah tengah mendorong investasi di dalam negeri. Sehingga, jika pemerintah memiliki dana, lebih baik berinvestasi di perusahaan minyak dalam negeri.

"‎Kalau di Indonesia kalau kita ada uang, pemerintah lebih banyak perintahkan investasi dalam negeri. Tidak mungkin kita beli Aramco. Lebih baik investasi di Pertamina saja daripada beli Aramco," kata JK di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/3/2017).

Meski demikian, JK mengungkapkan kalaupun itu benar-benar ditawarkan ke para pengusaha di Indonesia, pasti ada 1-2 pengusaha yang berminat. Namun, JK lebih menyarankan untuk uangnya digunakan membangun infrastruktur di dalam negeri.

Menurut JK, Raja Salman akan lebih cocok untuk menawarkan rencana penjualan saham Saudi Aramco tersebut ke negara-negara kaya Asia, seperti Jepang dan China.

"Memang ini global offering penawarannya, tapi nanti mungkin dia lebih banyak bicara hal itu di Jepang, China," tegas JK.

Seperti diketahui, tepat pukul 10.00 WIB, pesawat Raja Salman meninggalkan Indonesia. Sebelum bertolak ke Bali, Raja Salman akan terlebih dahulu mengunjungi Brunei Darussalam. Ke sana, Raja Salman hanya membawa 3 pesawat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya