Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meninjau Terminal Senipah pada Sabtu (11/3/2017) kemarin. Terminal Senipah merupakan daerah operasi khusus pengolahan minyak dan gas yang dimiliki oleh Total E&P Indonesie (TEPI).
Di wilayah ini terdapat 3 fasilitas proses utama yaitu TPA (Terminal Processing Area), CSU (Condensate Stabilization Unit), dan TLA (Terminal Loading Area).
Di sela-sela peninjauan, Jonan mengingatkan produksi minyak dan gas (migas) Blok Mahakam harus tetap dijaga walaupun umur lapangan sudah tidak muda lagi.
Baca Juga
"Untuk produktivitas, banyak sumur (yang dikelola) TEPI, walaupun sudah lama, ada yang 40 tahun, dari tahun 1974, yaitu Lapangan Bekapai, tetap dijaga, dipertahankan kapasitas produksinya agar tetap baik. Kalau Pemerintah inginnya produksi naik terus. Walaupun banyak fasilitas yang sudah mulai tua. Untuk transisi, harus tidak ada gangguan di produksi dan kegiatan terkait. Nanti pemerintah akan bikin peraturan segera supaya kapasitas produksinya tidak turun, " ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (13/3/2017).
Sementara terkait kemungkinan kelanjutan Total sebagai Operator di Blok Mahakam pasca 2017, Menteri ESDM mengatakan hal tersebut semata-mata untuk mempertahankan kapasitas produksi. Total dipersilahkan untuk mendiskusikan hal ini dengan Pertamina dan SKK Migas.
"Saya sudah bilang dengan Total, (silahkan) bicara dengan Pertamina dan SKK Migas. Pertamina bisa menawarkan share down 39 persen saham maksimum, itu boleh karena 10 persen sahamnya ke pemerintah daerah. Pertamina harus mayoritas. Kalau mau, Total menawarkan, mau operator bersama atau operatornya dilanjutkan Total dan sebagainya. Orang-orang (pegawai) juga saya kira tidak akan diganti," kata dia.
Selanjutnya, terkait hak-hak pegawai, Jonan meminta agar hak-hak pekerja tetap dijaga, baik terkait aspek keselamatan, lingkungan kerja maupun kompetensinya.
"Untuk hubungan kerja kurang lebih sama. Nanti Pertamina akan buat perusahaan sendiri, yaitu Pertamina Hulu Mahakam untuk mengoperasikan blok ini, terpisah dari Pertamina Hulu Energi (PHE)," tandas dia.
Sebagaimana diketahui, Blok yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) TEPI dan Inpex Corporation ini akan berakhir kontraknya pada 31 Desember 2017. Saat ini blok Mahakam dalam tahap transisi pengelolaan dari kontraktor eksisting kepada kontraktor baru yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM).
Advertisement