Target Pemakaian Energi Baru Terbarukan Meningkat

Porsi energi baru terbarukan ditargetkan 22,5 persen pada 2025 dalam Rancangan Usaha Penyedia Ketenagalistrikan (RUPTL) 2017-2026.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 29 Mar 2017, 16:45 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2017, 16:45 WIB
Peluang Investasi EBT di Indonesia Semakin Terbuka Lebar
Peraturan Menteri (Permen) ESDM No. 12 Tahun 2017 membuat peluang investari Energi Baru dan Terbarukan (EBT) semakin terbuka lebar.

Liputan6.com, Jakarta - Komitmen pemerintah mendorong pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT‎) semakin nyata. Hal ini terbukti dengan peningkatan porsi penggunaan EBT, dalam bauran energi Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, porsi EBT dalam bauran energi nasional ditargetkan 22,5 persen pada 2025 dalam Rancangan Usaha Penyedia Ketenagalistrikan (RUPTL) 2017-2026. Hal tersebut meningkat dari sebelumnya 19,6 persen.

‎"Dalam RUPTL 2017-2026, ada revisi penggunaan EBT, diharapkan mencapai 22,5 persen 2025," kata Jonan, dalam diskusi, listrik berkadilan, di Jakarta, Rabu (29/3/2017).

Jonan menuturkan, target yang tercantum dalam RUPTL 2017-2026 tersebut, telah mendekati target yang tercantum dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), yaitu dengan porsi 23 persen pada 2025.

"Ini sesuai RUEN. Ruen itu menggariskan paling kurang 23 persen 2025. Ini komitmen besar," ucap Jonan.

Jonan mengungkapkan, dalam RUPTL 2017-2026 tersebut penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) pada pembangkit listrik terus turun hingga 0,5 persen karena digantikan dengan pembangkit listrik energi lainnya.

"Batu bara 50 persen, gas 26 persen,BBM kurang setengah persen, jadi yang bisnis BBM dengan PLN harus secepatnya pindah," tutur Jonan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya