Kembangan Energi Baru dan Terbarukan, Indonesia Rangkul Swedia

Indonesia kembali menjalin kerjasama dengan pemerintah Swedia, kali ini dalam rangka pengembangan Energi Baru dan Terbarukan.

oleh Liputan6 diperbarui 27 Feb 2017, 18:32 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2017, 18:32 WIB
Kembangan Energi Baru dan Terbarukan, Indonesia Rangkul Swedia
Indonesia kembali menjalin kerjasama dengan pemerintah Swedia, kali ini dalam rangka pengembangan Energi Baru dan Terbarukan.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) RI mempererat kerjasama dengan Kementerian Koordinator Kebijakan dan Energi Swedia dalam rangka pengembangan Energi Baru dan Terbarukan ‎(EBT).

Menteri ESDM Ignasius Jonan menjelaskan Swedia adalah negara yang sudah mapan dalam pengembangan energi terbarukan seperti energi nuklir, hidro dan angin. Dengan kerja sama ini diharapkan bisa mendorong Indonesia untuk mengembangan EBT, khususnya yang digunakan Swedia yaitu energi air dan angin.

"Kerja sama ini adalah kerja sama pengembangan EBT. Tadi dibicarakan kemungkinan air dan juga angin," kata Jonan, usai menandatangani perjanjian kerja sama, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta beberapa waktu lalu.

Jonan menganggap Swedia memiliki teknologi yang efisien dalam dalam pengembangan energi air dan matahari. Dengan teknologi yang efisien dari Swedia, diharapkan dapat menurunkan tarif dari penggunaan EBT di Indonesia.

"Teknologi Swedia lebih advance. Hal itu diharapkan bisa menekan tarif karena pengembangan EBT di Indonesia bisa lebih baik," tutur Jonan.

Pemerintah menargetkan penggunaan EBT mencapai 23 persen dalam porsi bauran energi pada 2025.

Powered By:
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya