Waspadai Jual Beli Tiket Kereta Api Lebaran Palsu, Ini Modusnya

Penangkapan pelaku pemalsu tiket kereta api Lebaran lantaran ada laporan calon penumpang yang curiga dengan keaslian tiket.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 30 Apr 2017, 13:48 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2017, 13:48 WIB
Ilustrasi tiket kereta api
Ilustrasi tiket kereta api (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pihak keamanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1, tepatnya di Stasiun Gambir, Jakarta Pusat berhasil menangkap pelaku pemalsu tiket kereta api Lebaran dengan barang bukti 33 jenis tiket palsu pada Sabtu 29 April 2017. Bagaimana modus pelaku mengelabui calon penumpang?

Senior Manager Humas Daop 1, Suprapto mengungkapkan penangkapan pelaku berinisial LS bermula dari laporan calon penumpang yang curiga dengan keaslian tiket yang diterima dari tangan pelaku. Berdasarkan laporan tersebut, pihak keamanan melakukan pengintaian.

"Setelah mengintai, pelaku akhirnya berhasil ditangkap setelah dijebak sebelumnya oleh korban yang ingin memesan tiket dari pelaku. Di tangan pelaku didapatkan 33 jenis tiket palsu hasil karyanya sendiri," kata Suprapto di Jakarta, Minggu (30/4/2017).

Suprapto menjelaskan, modus perbuatan pelaku pemalsu tiket adalah pertama, pelaku mencari korban di Stasiun Gambir, Pasar Senen, dan Jatinegara. Kedua, setelah mendapatkan korban, mereka berdialog.

Ketiga, pelaku menjanjikan bisa mengusahakan tiket kereta api Lebaran dengan syarat korban menyerahkan fotokopi identitas atau KTP. Keempat, setelah disepakati harganya, mereka janjian beberapa hari kemudian.

Kelima, ketika proses menunggu ini, pelaku mencetak dan mendesain tiket kereta api semirip mungkin. Keenam, setelah berhasil mencetak tiket buatan sendiri, pelaku kemudian janjian lagi dengan korban di suatu tempat.

Ketujuh, mereka lalu bertemu, dan korban menyerahkan sejumlah uang yang telah disepakati. Selanjutnya transaksi akhir, pelaku menyerahkan tiket palsu buatannya sendiri kepada korban.

"Praktik calo tidak ada karena tiket harus sama dengan identitas. Yang sekarang tejadi adalah kasus pemalsuan tiket," tegas Suprapto.

Suprapto mengimbau kepada masyarakat untuk membeli tiket kereta api secara online atau di tempat-tempat resmi lainnya, seperti Indomaret dan Alfamart.

"Jangan mudah percaya pada bujuk rayu orang yang menjanjikan bisa dapat tiket secara instan," saran dia.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya