10 Cara Membuka Usaha Makanan yang Sukses

Sebaiknya Anda memilih usaha yang memang sesuai dengan keahliaan dan minat Anda sehingga dapat jalankan usaha dengan nyaman.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 12 Mei 2017, 05:30 WIB
Diterbitkan 12 Mei 2017, 05:30 WIB
Ilustrasi restoran
Ilustrasi bisnis restoran

Liputan6.com, Jakarta - Dalam kondisi menghemat pun mungkin Anda bisa sengaja mengerem membeli keperluan sekunder, yaitu pakaian beserta aksesoris-nya. Akan tetapi coba saja dalam kondisi lapar, Anda pasti tidak akan sungkan-sungkan untuk mengeluarkan kocek berapa pun untuk membeli makanan.

Dengan demikian, tak heran bila beberapa tahun belakang ini banyak pebisnis makanan bertebaran di mana-mana, mulai dari pedagang makanan tradisional dengan istilah pedagang kaki lima, hingga pedagang makanan modern yang diklaim sebagai pengusaha kafe dan restoran.

Mungkin Anda pun kini bisa mulai mencoba hal serupa. Kendati demikian, bukan berarti untuk mendapatkan keuntungan yang besar, Anda cenderung memilih membuka kafe dan restoran sebagai permulaan usaha makanan Anda.

"Sebaiknya Anda memilih yang memang sesuai dengan keahlian dan minat Anda, sehingga dapat menjalankan usaha dengan nyaman dan tanpa beban. Satu hal yang harus Anda hindari adalah membuka usaha hanya karena mengikuti tren, tanpa tahu cara menjalankannya,"

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan saat memulai usaha makanan, seperti dikutip dari Laruno.com, Jumat (12/5/2017):

1. Modal awal usaha

Banyak cara untuk menutupi kekurangan modal, misalnya melalui mencari rekanan yang bisa diajak kerja sama, meminjam ke koperasi atau bank melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku UKM.
    
Jika modal Anda sangat tipis dan ingin melakukannya sendiri itu lebih baik, karena Anda tak akan pusing dalam hal lain Anda dapat fokus dalam hal pemasaran, namun berhematlah untuk tambahan modal kelak, misalkan Anda ingin menjadi pengusaha keripik, Anda membuat keripik singkong dengan modal hanya Rp 10 ribu, Anda goreng dan bungkus menjadi 40 bungkus dengan harga satuan Rp 500.

Sisihkan separuh keuntungan untuk tambahan modal, menjadi 50, 60, 100, 500 dan bukan hal mustahil hingga ribuan bungkus atau pabrikan. Jika memilih usaha patungan, sebaiknya Anda membuat surat perjanjian yang mengatur pembagian wewenang dan hasil usaha guna menghindari masalah di kemudian hari.

Jika meminjam dari lembaga keuangan, maka biasakan untuk membuat laporan keuangan setelah usaha berjalan. Laporan keuangan tersebut mencantumkan pemasukan, pengeluaran, dan aset usaha yang dimiliki. Hal ini dilakukan agar lembaga keuangan tersebut mengetahui secara pasti perkembangan usaha Anda.

2. Lokasi usaha

Pilihlah lokasi usaha yang banyak dikunjungi atau dilalui banyak orang. Saat menentukan lokasi usaha juga harus memperhitungkan modal yang akan dikeluarkan. Jangan sampai modal Anda terkuras hanya untuk menyewa atau membeli tempat usaha, Anda pun dapat melakukannya tanpa mempunyai tempat usaha tapi dengan menitip produk usaha Anda dengan memilih ke lokasi strategis atau tempat usaha mitra Anda.

Sejumlah lokasi usaha makanan yang strategis antara lain di sekitar sekolah atau kampus, kawasan perkantoran, lingkungan pasar dan mal, perumahan, dan tempat wisata.

Menu Andalan


3. Menu andalan

Sebelum memulai usaha, sebaiknya Anda melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat persaingan. Namun pilihan menu tersebut harus disesuaikan dengan target pasar atau konsumen.  

4. Pemasok bahan baku

Memiliki pemasok tetap yang dapat memasok semua bahan baku produksi setiap harinya sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi. Selain bisa mendapatkan harga relatif murah, Anda pun dapat menjadi orang kepercayaan jika Anda dalam keadaan sulit atau terjepit modal, selain itu Anda juga bisa diprioritaskan bila suatu saat bahan baku yang Anda butuhkan langka di pasaran. Usahakan memiliki lebih dari satu pemasok sebagai alternatif bila pemasok yang satu tidak bisa menyediakan permintaan.  

Pembelian bahan baku dari pemasok ini biasanya menggunakan sistem pembayaran kredit atau tunai dengan potongan harga. Besarnya potongan harga relatif, tergantung kesepakatan kedua belah pihak, tapi pada umumnya berada pada kisaran 15-20 persen.

5. Sumber daya manusia (SDM)

Idealnya, karyawan terbagi ke dalam kelompok tukang masak, pelayan, dan kasir. Namun, bila usaha tergolong kecil, seorang asisten yang dapat mempermudah pekerjaan Anda itu saja sudah lebih dari cukup. Jangan lupa untuk memerhatikan kesejahteraan karyawan dengan memberi gaji sepadan dan tepat waktu. Hal ini untuk menjaga kestabilan keterampilan dan kesiapan karyawan.

6. Target pemasaran

Menyesuaikan jenis usaha dengan target pasar merupakan salah satu kunci sukses menjalankan usaha makanan dan minuman. Walaupun Anda menawarkan harga murah meriah, tapi tidak sesuai dengan selera konsumen ini bisa menjadi kendala.

7. Promosi yang tepat

Promosi dari mulut ke mulut hingga saat ini tetap menjadi andalan promosi usaha Anda ke banyak orang. Ini berhasil jika Anda bisa memuaskan konsumen dan nanti mereka pun bisa menjadi pelanggan setia.

Dari pelanggan setia ini lah cerita tentang keunggulan usaha Anda akan menyebar ke publik. Bila ada dana lebih, tak ada salahnya mempromosikan usaha lewat media, seperti spanduk, papan nama, pamflet, leaflet, atau lewat jejaring sosial yaitu Facebook atau twitter.

Izin Usaha



8. Perizinan usaha

Demi keamanan dan kenyamanan usaha, pastikan Anda mengurus surat izin usaha dari instansi pemerintahan atau pihak berwenang setempat.

Jika usaha semakin berkembang dan besar, ada baiknya segera mengurus Nomor Pokok Wajib pajak (NPWP) bagi usaha Anda, mengurus perizinan ke Kementerian Kesehatan, bahkan kalau bisa mengurus sertifikasi halal untuk semua produk usaha Anda ke Majelis Ulama Indonesia (MUI).

9. Sikap dan perilaku

Penting untuk menjaga sikap maupun perilaku Anda saat berhadapan konsumen, semakin Anda ramah dan sopan maka akan semakin banyak konsumen yang berniat menjadi pelanggan Anda. Coba Anda bayangkan apakah Anda mau berbelanja pada pedagang yang sombong, pelit atau jutek? Apalagi kalau kucel dan dekil.

10. Ora et labora

Ora et labora atau bekerja sambil berdoa adalah kunci keberhasilan Anda, berjuanglah dan teruslah berdoa kepada yang Maha Pemberi dan Pengatur Rezeki, karena dialah yang menilai hasil kerja keras Anda, jangan sesekali memakai magic dalam usaha karena sudah pasti akan hancur walau cepat berkembang, berusahalah bersih.

Nah, tips-tips yang diambil dari pengalaman tersebut di atas mungkin bisa jadi masukan bagi Anda yang tertarik untuk membuka usaha makanan dan minuman.

Sekarang, saatnya Anda tentukan menu makanan atau minuman apa yang akan Anda pilih. Anda tidak akan pernah tahu bila Anda tidak mencoba-nya, ide dapat di buat dari hal sekecil mungkin sesuai kemampuan anda, jangan sia-siakan setiap peluang yang terbuka di depan anda.

Mau baca tips bisnis dan karier Lainnya dari Tung Desem Waringin? Silahkan Klik belajar.me
Baca Juga 5 Hal Sederhana Ini Memberikan Efek Besar Pada Kesuksesan Bisnis Anda Disini



 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya