Freeport Bangun Smelter Selesai Paling Telat 2022

Freeport Indonesia sepakat melakukan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 31 Mei 2017, 14:31 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2017, 14:31 WIB
Freeport Indonesia (AFP Photo)
Freeport Indonesia (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan, PT Freeport Indonesia sepakat melakukan pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter) yang akan beroperasi 2022.

Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Teguh Pamudji mengatakan, dalam lanjutan negosiasi jangka panjang, perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut telah sepakat membangun smelter paling lama 5 tahun terhitung sejak 2017.

"Mereka akan bangun smelter iya. Kemudian bahwa pembangunan smelter paling lama 5 tahun. Tahun 2022. Itu sudah sepakat," kata Teguh, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (31/5/2017).

Menurut Teguh, dalam membangun smelter tidak ada aturan yang mengikat perusahaan tersebut harus bekerjasama dengan pihak tertentu. Karena itu, Freeport bebas memilih mitranya.

"Regulasi kita mengatakan dia boleh bekerjasama dengan pihak lain untuk bangun smelter," ucap Teguh.

Teguh mengungkapkan, meski sudah ada kesepakatan target waktu penyelesaian pe‎mbangunan smelter, tetapi masih ada beberapa hal yang perlu dibahas, seperti besaran bea keluar atas konsentrat yang diekspor ketika proses pembangunan smelter dilakukan.

"‎Kemudian mengenai apakah dalam bangun smelter ini dia masih boleh ekspor konsentrat dengan besaran bea keluar gita ya. Itu masih dalam proses pembahasan," tutup Teguh.‎

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya