Sri Mulyani Ungkap Tantangan Ekonomi Indonesia di 2018

Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih baik dibandingkan tahun lalu.

oleh Septian Deny diperbarui 21 Jun 2017, 14:28 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2017, 14:28 WIB
Sri Mulyani
Sri Mulyani

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyatakan ekonomi Indonesia memiliki sejumlah tantangan di 2018. Tantangan tersebut berasal dari dalam negeri maupun global.

Pada tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Tren pertumbuhan tersebut diharapkan berlanjut di mana pada 2018, dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 dipatok 5,2 persen-5,6 persen.

‎"Untuk 2018 saat kami tetapkan asumsi makro ekonomi. Kondisi ekonomi dunia relatif agak pulih di 2017, yang mungkin akan terjaga di 2018," ujar dia di Gedung DPD RI, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Meski demikian, ada risiko ketidakstabilan kondisi global yang akan mengganggu pertumbuhan ekonomi dunia dan turut berdampak pada perekonomian Indonesia. Sebagai contoh, ketegangan yang dipicu aksi Korea Utara serta pengucilan Qatar oleh sejumlah negara di kawasan Timur Tengah.

"Yang paling banyak muncul sekarang adalah geopolitik di Asia ada Korea Utara dan Timur Tengah ada Qatar. Dan Uni Eropa apakah akan sama-sama dengan Eropa. Juga tentu masalah terorisme. Ini yang akan warnai risiko pertumbuhan ekonomi dunia," kata dia.

Selain itu, lanjut Sri Mulyani, tantangan ekonomi di tahun depan juga masih akan diwarnai dengan sikap proteksionisme Amerika Serikat (AS) dan perubahan struktur ekonomi China.

‎"Masih ada risiko proteksionisme, balancing China, harga komoditas yang tidak mengalami pemulihan secara cepat. Harga komoditas kami lihat masih akan stagnan di 2018. Itu yang mendasari sumber penerimaan," tandas dia.

Simak video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya