Liputan6.com, Jakarta - Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) memprediksi akan ada pergerakan 33 juta pemudik pada mudik Lebaran 2017. Dari pergerakan tersebut, diperkirakan total uang yang dikeluarkan oleh para pemudik mencapai Rp 142,2 triliun.
Direktur IDEAS Yusuf Wibisono mengatakan, pengeluaran rata-rata setiap pemudik mencapai Rp 4,3 juta. Hal tersebut antara lain untuk biaya transportasi, makanan-minuman, dan rekreasi.
"Riset kami memproyeksikan total pengeluaran yang dikeluarkan 33 juta pemudik selama arus mudik dan arus balik 2017 ini sebesar Rp 142,2 triliun. Pengeluaran rata-rata setiap pemudik sebesar Rp 4,3 juta ini diproyeksikan digunakan pemudik untuk membiayai akomodasi, transportasi, makanan-minuman dan jasa hiburan-rekreasi selama 11 hari perjalanan pulang-pergi mudik," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (22/6/2017).
Advertisement
Baca Juga
Dengan memperhitungkan adanya kebijakan tunjangan hari raya (THR) dan tingkat upah minimum provinsi, lanjut dia, IDEAS memproyeksikan 15,3 juta pemudik yang diestimasi berstatus pekerja akan membawa remitansi ke kampung halamannya sebesar Rp 63,6 triliun.
"Dengan demikian, IDEAS memproyeksikan total perputaran uang terkait mudik selama musim mudik Lebaran 2017 ini sebesar Rp 205,8 triliun. Untuk sebuah perhelatan temporer dengan durasi sekitar 2 pekan saja, angka ini tentu sangat signifikan, setara dengan 1,5 persen dari PDB atau 9,9 persen dari APBN 2017," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia Development and Islamic Studies (IDEAS) memproyeksikan akan ada pergerakan 33 juta pemudik pada musim mudik Lebaran tahun ini. Pergerakan tersebut sebagian besar terjadi wilayah Jawa.
Yusuf Wibisono mengatakan, dari riset IDEAS tentang pola migrasi dan pertumbuhan 20 wilayah aglomerasi di seluruh Indonesia, diproyeksikan tahun ini akan terdapat potensi 33 juta pemudik.
"Potensi pemudik 2017 sebesar 33,0 juta orang ini tersebar di 20 wilayah aglomerasi di seluruh Indonesia," ujar dia di Jakarta.
Dia menjelaskan, secara geografis, mudik adalah fenomena yang mayotitas terjadi di Pulau Jawa. Pasalnya potensi daerah asal pemudik terbesar dari Jawa, sekitar 68 persen dari total pemudik. Selain itu, potensi daerah tujuan pemudik terbesar juga menuju ke Jawa, sekitar 65 persen dari total pemudik.
"Dengan kata lain, sebagian besar pemudik berasal dari Jawa dan menuju Jawa," lanjut dia.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: