Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih terus menguat pada perdagangan Rabu pekan ini. Tekanan terhadap dolar AS menjadi tenaga bagi rupiah untuk terus naik.
Mengutip Bloomberg, Rabu (19/7/2017), rupiah dibuka di angka 13.298 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.318 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.291 per dolar AS hingga 13.318 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 1,22 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Spot Dolar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.304 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.314 per dolar AS.
Dolar AS memang tertekan di kawasan Asia dan juga terhadap beberapa mata uang utama dunia. Pelemahan dolar AS ini terjadi sejak awal pekan. Pelemahan dolar menuju posisi terburuk dalam 10 bulan ini.
Pelemahan dolar AS ini terjadi karena pelaku pasar kehilangan kepercayaan terhadap langkah Presiden AS, Donald Trump untuk memperbaiki perekonomian.
Salah satu sentimen yang cukup besar mempengaruhi pergerakan dolar AS adalah penolakan dua Senator AS dari Partai Republik yang merupakan partai pengusung Trump, menyatakan tidak akan mendukung kebijakan reformasi tunjangan kesehatan.
Pemimpin Senat Mayoritas, Mitch McConnell mengatakan, dua senator Partai Republik yang menolak mendukung upaya pemerintahan Presiden Trump untuk merombak Obamacare adalah Jerry Moran dari Kansas dan Mike Lee dari Utah.
Dalam sebuah kesempatan yang terpisah, Moran dan Lee menyatakan alasan penolakan yang selaras satu sama lain. Mereka menilai bahwa kebijakan baru yang diusulkan pemerintahan Trump tidak cukup efektif untuk mampu menggeser kebijakan US Healthcare System yang ada.
"Kegagalan Trump menggolkan kebijakan kesehatan menambah tekanan terhadap dolar AS yang sebelumnya sudah tertekan akibat komentar Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen pekan lalu," kata analis valuta asing Daiwa Securities, Tokyo, Jepang, Mitsuo Imaizumi.
Ekonom PT Samuel Sekuritas, Rangga Cipta menjelaskan, rupiah masih terus diuntungkan oleh pelemahan dolar AS, begitu pun kurs lain di Asia. "Harga komoditas yang membaik juga menjaga ekspektasi surplus dagang yang melebar sehingga ikut menularkan sentimen positif," jelas dia.
Tonton Video Menarik Berikut Ini: