Kimia Farma Lebarkan Sayap Bisnis ke Arab Saudi

Sebagai langkah awal memasuki pasar baru di Timur Tengah, Kimia Farma berinvestasi pada perusahaan farmasi di Arab Saudi

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 22 Jul 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2017, 16:00 WIB
Kimia Farma
(foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KF) melebarkan saya bisnis ke Arab Saudi. Ini dilakukan melalui penandatanganan Conditional Share Subscription Agrement (CSSA) bersama Dwaa Medical Limited Company (Dwaa) di Mekah, Arab Saudi.

Kerja sama dalam bentuk usaha joint venture ini diharapkan mendatangkan manfaat bagi jamaah umrah, jemaah haji Indonesia dan tenaga kerja yang berdomisili di Arab Saudi dengan kehadiran 30 outlet farmasi dan 2 pusat distribusi di lokasi utama Mekah dan Jeddah.

“Pengembangan bisnis Kimia Farma di Arab Saudi tidak hanya terbatas pada musim haji. Namun juga untuk jemaah umrah dan tenaga kerja Indonesia di Arab Saudi serta masyarakat Arab Saudi itu sendiri. Tidak hanya kebutuhan obat, kami juga akan mengembangkan  klinik dan fasilitas kesehatan lainnya," kata Presiden Direktur PT Kimia Farma (Persero) Tbk Honesti Basyir dalam keterangannya, Sabtu (22/7/2017).

Keberadaan apotek tersebut akan memberi alternatif bagi warga negara Indonesia selain apotek-apotek lainnya yang dikelola oleh Arab Saudi dimana kedepannya Perseroan juga berencana untuk melakukan pembangunan klinik dan layanan kesehatan lainnya melalui kerjasama dengan pihak lainnya.

Rencana akuisisi atas saham Dwaa sebagaimana dimuat dalam CSSA, maka komposisi kepemilikan saham dalam Dwaa berubah. Nantinya sebesar 60 persen saham Dwaa dimiliki KF dan 40 persen saham Dwaa dimiliki Pemegang Saham sebelumnya.

CSSA ditandatangani Honesti Basyir dan Chairman Marei Bin Mahfoudz Group Sheikh Marei Bin Mubarak bin Mahfoudz dan disaksikan Mohamad Hery Saripudin, Konsul Jenderal RI dan Sekretaris Jendral Kementerian Kesehatan Untung Suseno Sutarjo.

Sebagai langkah awal memasuki pasar baru di Timur Tengah, Kimia Farma berinvestasi pada perusahaan farmasi di Arab Saudi yang merupakan anak perusahaan dari Marei Bin Mahfoudz Group untuk menjadi mitra Integrated Healthcare Business, dengan bidang usaha wholesaler dan retail farmasi dan produk kesehatan, serta jasa manajemen layanan kesehatan.

Kimia Farma juga merancang grand strategy, yakni pembangunan berbagai fasilitas produksi perseroan, yaitu Pabrik Banjaran, Pabrik Garam Farmasi, Pabrik Bahan Baku Obat dan dalam waktu dekat akan mulai beroperasinya Pabrik Rapid Test, yaitu suatu produk alat kesehatan test kit untuk melakukan pendeteksian penyakit seperti HIV, Siphilis, Malaria, Hepatitis, narkoba dan demam berdarah.

Tonton video menarik berikut ini:



Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya