Data Tenaga Kerja AS Tekan Rupiah

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.312 per dolar AS hingga 13.322 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Agu 2017, 12:55 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2017, 12:55 WIB
Rupiah Menguat 12 Poin atas Dolar
Teller menunjukan mata uang dolar AS di penukaran mata uang, Jakarta, Kamis (13/4). Nilai tukar rupiah terpantau menguat 0,09% atau 12 poin ke Rp13.263 per dolar AS di pasar spot. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan Senin ini. Data tenaga kerja AS membuat dolar AS terangkat.

Mengutip Bloomberg, Senin (7/8/2017), rupiah dibuka di angka 13.321 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.316 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.312 per dolar AS hingga 13.322 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah bergerak menguat 1,14 per dolar AS.

Sedangkan Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.319 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.324 per dolar AS.

Dolar AS memang bergerak menguat pada perdagangan di awal pekan ini karena dana tenaga kerja AS cukup positif. Dolar AS terangkat dari posisi terendah dalam 15 bulan.

Data tenaga kerja AS menunjukkan tambahan 209 ribu tenaga kerja pada Juli. Tingkat pengangguran turun ke level terendah dalam 16 tahun sekitar 4,3 persen.

"Laporan data tenaga kerja ini bisa menghentikan tren pelemahan dolar AS," jelas Presiden FPG Securities Koji Fukaya.

"Ini menjadi minggu yang sangat penting bagi dolar AS karena pelaku pasar juga bertaruh kalau data tenaga kerja AS akan mendorong Bank Sentra AS menaikkan suku bunga pada akhir 2017," tambah analis IG Securities, Junichi Ishikawa.

Sedangkan ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah menguat di perdagangan Jumat lalu karena sentimen global yang mendukung pelemahan dolar AS. Namu hari ini kembalinya penguatan dolar AS akibat baiknya data tenaga kerja AS, bisa memicu pelemahan rupiah.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya