Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta para menteri dan pengusaha untuk memanfaatkan momentum positif yang didapatkan Indonesia saat ini. Menurut dia, sudah bukan saatnya investor mengambil sikap menanti dan melihat (wait and see) untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.
"Jangan cari yang negatifnya. Jadi kalau masih ada yang wait and see, sekali lagi apanya yang di-wait? Apanya yang di-see? Apa?. Sekali lagi momentum ini harus dimanfaatkan betul, jangan sampai lewat dan kita engggak dapat apa-apa dari momentum ini," ujar dia di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (31/8/2017).
Jokowi mengakui jika selama ini masih banyak kekurangan yang harus dibenahi pemerintah untuk mendorong investasi masuk ke dalam negeri. Sebab itu, dirinya terus meminta para menteri untuk memperbaiki kekurangan tersebut.
Baca Juga
"Saya akui memang banyak yang harus dibenahi, kondisi ketidakpastian berusaha. Saya selalu menegur menteri-menteri yang keluarkan permen yang sebabkan ketidakpastian, kecepatan investasi," ungkap dia.
Advertisement
Investasi Jadi Kunci
Presiden Jokowi sebelumnya menyatakan investasi merupakan kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh sebab itu, dia meminta para menterinya untuk memanfaatkan sejumlah momentum positif bagi Indonesia guna mendorong masuknya investasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
"Yang pertama saya ingin berbicara masalah momentum. Sekarang ini kita memiliki momentum kepercayaan internasional terhadap negara kita Indonesia. Ini yang harus kita manfaatkan betul-betul secepat-cepatnya. Momentum tidak akan datang dua atau tiga kali. Ini momentumnya sudah ada di tangan," ujar dia saat membuka sidang kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (29/8/2017).
Dia menjelaskan, sejumlah momentum positif yang tengah didapatkan Indonesia, antara lain kenaikan peringkat investasi menjadi layak investasi (investment grade) dari Fitch Rating dan Standard & Poor's (S&P).
"Yang pertama layak investasi, investment grade dari dari Fitch Rating, dari Moody's, dari S&P itu kepercayaan. Yang kedua, Indonesia sebagai tujuan investasi rangking dulu 8 loncat ke 4. Ini juga merupakan kepercayaan internasional terhadap kita," ucap dia.
Kemudian, Indonesia juga mendapatkan peringkat pertama dalam hal kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah atau Trust and Confidence in National Government. Peringkat ini dikeluarkan Gallup World Poll.
"Di dalam negeri juga kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah itu hasil survei Gallup World Poll itu menempatkan Indonesia pada peringkat pertama sebagai negara yang pemerintahnya dipercaya oleh masyarakat sebesar 80 persen. Ini survei yang bukan survei biasa. Ini survei berkelas ini. Ini momentum lagi di dalam negeri kita sendiri," dia menjelaskan.
Tonton video menarik berikut ini:
Advertisement