Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menerapkan sistem pembayaran multi lane free flow (MLFF) atau transaksi tanpa menghentikan kendaraan di jalan tol pada Desember 2018. Namun begitu, pemerintah juga akan menerapkan transaksi nontunai dengan uang elektronik di Oktober 2017.
Lantas, bagaimana nasib uang elektronik nantinya?
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Herry TZ menuturkan, arah sistem pembayaran tol nantinya menuju MLFF. Sistem transaksi dengan uang elektronik ialah bagian dari peta jalan (road map) menuju MLFF.
Advertisement
Menurut Herry, penggunaan uang elektronik untuk mendorong transaksi nontunai. Uang elektronik tidak akan mubazir kendati sistem pembayaran tol menjadi MLFF.
Baca Juga
"Sudah bagian dari roadmap juga. Itulah kenapa semula pilihan, apakah kartunya satu atau semua bank. Atau kalau yang hari ini kita memilih reader-nya yang bisa membaca semua kartu. Jadi, kartu ini semua transaksi di kereta, Indomaret, dan lain-lain," kata dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (18/9/2017).
Herry mengatakan, kondisi itu berbeda jika pemerintah menerapkan kartu khusus di jalan tol. Artinya, kartu itu tidak bisa digunakan untuk transaksi lain.
"Beda kalau kita bikin standar kartu di jalan tol jadi yang lain enggak bisa, kan lain itu. Kalau ini enggak, kartu yang dipakai masyarakat itu bisa di jalan jalan tol," ujar dia.
Fasilitas pengisian saldo atau top up pun juga masih berfungsi meski nantinya sistem pembayaran tol menjadi MLFF.
"Iya, kita cari juga kemudahan bagaimana top up itu bisa interbank. Ini semua sama sebetulnya yang ada di yang lain," ujar dia.
Saksikan Video Pilhan di Bawah Ini:
Jasa Marga Uji Coba Alat Pembayaran Tol Tanpa Buka Jendela
PT Jasa Marga Tbk melakukan uji coba alat pembayaran tol JM Acces berbasis on board unit (OBU) di Gerbang Tol Kapuk ruas Tol Jakarta-Tangerang-Cengkareng pada Jumat, 15 September 2017 . Dengan alat pembayaran ini, maka pengguna tol tidak perlu membuka jendela kendaraan.
Keberadaan alat pembayaran ini merupakan kerja sama antara PT Jasa Marga Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan Perum Damri.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Herry TZ mengatakan, penyediaan alat pembayaran ini sejalan dengan rencana pemerintah menerapkan pembayaran nontunai di seluruh tol. Rencananya, seluruh tol tak melayani pembayaran tunai pada 31 Oktober 2017.
"Kita sudah uji coba penggunaan OBU untuk JM Acces ini bagian kesibukan hari-hari terakhir menuju jalan tol tanpa tunai," kata dia usai uji coba alat pembayaran tersebut di Jakarta.
Dia menuturkan, alat pembayaran ini akan melengkapi pembayaran nontunai yang sudah ada, yakni uang elektronik. Alat ini berukuran kecil dan ditempel di bagian depan mobil. Pengguna tol cukup mendekati pintu atau penghalang supaya terbuka. Pengguna tol tak perlu membuka jendela layaknya menggunakan uang tunai maupun uang elektronik.
Advertisement