Rencana Reformasi Perpajakan Bikin Dolar AS Menguat

Sejak pagi jingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.426 per dolar AS hingga 13.594 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Sep 2017, 13:45 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2017, 13:45 WIB
IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Sejak pagi jingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.426 per dolar AS hingga 13.594 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada perdagangan hari ini. Rupiah mampu bertahan di saat dolar AS mengalami penguatan di Asia karena reformasi perpajakan AS dan rencana kenaikan suku bunga Bank Sentral AS.

Mengutip Bloomberg, Kamis (28/9/2017), rupiah dibuka di angka 13.430 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.445 per dolar AS.

Sejak pagi jingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.426 per dolar AS hingga 13.594 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih mampu menguat 0,62 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.464 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.384 per dolar AS.

Rupiah mampu bertahan dari tekanan penguatan dolar AS karena ada aliran dana masuk. Dolar AS memang menguat di kawasan Asia karena adanya keyakinan dari investor mengenai rencana reformasi perpajakan Presiden AS Donald Trump.

Dalam reformasi tersebut, Diperkirakan pajak korporasi bakal terpangkas menjadi 20 persen dari 35 persen. Kemudian, ada pula pengurangan pajak individu menjadi 35 persen dari 39,6 persen.

Selain itu, adanya sinyal dari Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen untuk menaikkan suku bunga acuan sekali lagi di tahun ini juga memberikan tenaga bagi dolar AS.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya