Harga Emas Sentuh Level Tertinggi dalam 2 Pekan

Pembuat kebijakan Fed terus berdebat perihal prospek kenaikan suku bunga di tengah kondisi inflasi.

oleh Nurmayanti diperbarui 13 Okt 2017, 06:45 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2017, 06:45 WIB
Permintaan Menguat Harga Emas Makin Berkilau
Permintaan emas menguat terutama dari India membuat harga emas semakin berkilau di awal pekan.

Liputan6.com, New York - Harga emas naik ke level tertinggi dalam dua pekan, di tengah melemahnya Dolar Amerika Serikat (AS), usai pertemuan Federal Reserve menunjukkan adanya kekhawatiran tentang inflasi rendah.    

Melansir laman Reuters, Jumat (13/1/0/2017), harga emas di pasar spot naik 0,2 persen menjadi US$ 1,294.56 per ounce. Ini setelah harga mencapai posisi terbaiknya sejak 27 September ke level US$ 1.296,43. 

Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember naik 0,6 persen menjadi U$ 1.297,20 per ounce.

"Harga emas naik sedikit karena pasar tampaknya mencermati kebijakan The Fed yang sedikit dovish. Secara khusus, komentar tentang inflasi yang terus-menerus rendah tampaknya semakin banyak perhatian. Ini juga mengacu pada melemahnya Dolar AS, meningkatkan selera investor pada logam mulia," kata Analis ANZ melalui catatannya.    

Pembuat kebijakan Fed terus berdebat perihal prospek kenaikan suku bunga di tengah kondisi inflasi. Beberapa pembuat kebijakan mengatakan mereka akan fokus pada data inflasi yang segera rilis selama beberapa bulan ke depan untuk menentukan jalur kenaikan suku bunga bank sentral.    

Adapun harga Platinum 0,3 persen lebih tinggi ke posisi US$ 930,50 per ounce, setelah menandai level tertinggi dua minggu sebelumnya di sesi ini. Palladium turun 0,4 persen menjadi $ 955,65 per ounce.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya