Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Istana Bogor. Dalam agenda pertemuan tersebut, Presiden Jokowi akan mengajak Moon berkunjung ke salah satu pusat perbelanjaan di Kota Bogor, yaitu Bogor Trade Mall (BTM).
Letak BTM sendiri tidak jauh dari Istana Bogor, yaitu hanya sekitar 200 meter. BTM berlokasi di Jalan Ir Juanda No 68, Bogor.
Advertisement
Baca Juga
Kedatangan Jokowi dan Moon ke pusat perbelanjaan ini salah satunya mengunjungi toko pakaian yang menjual batik khas Jawa Barat, Kencana Ungu. Selain itu, Jokowi akan mengajak Moon ke toko lain yang ada di mal tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi langsung bertolak ke Jakarta usai menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu, dengan Bobby Nasution. Jokowi akan menerima Presiden Korea Selatan Moon Jae-In di Istana Bogor.
Di Istana Bogor, Moon disambut dengan upacara kenegaraan, akan dilanjutkan sesi foto bersama, penanaman pohon, blusukan, teté a teté/veranda talk, bilateral dan pernyataan pers bersama.
Di malam harinya, Jokowi akan menjamu Kim Jung-Sook untuk makan malam bersama di Istana Kepresidenan Bogor.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Isu Korea Utara
Kedatangan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 8 - 10 November akan membahas sejumlah isu penting, mulai dari bilateral, kerja sama ekonomi, dan tak lupa soal Korea Utara.
Menurut Kementerian Luar Negeri RI, pertemuan itu juga merupakan bentuk upaya Presiden Korsel yang hendak mendulang dukungan dari pemerintah Indonesia dalam sejumlah isu politik dan regional di Asia, termasuk salah satunya Korea Utara.
"Isu Semenanjung Korea dan Korea Utara merupakan salah satu isu yang akan dibahas dan itu sudah terkonfirmasi, mengingat isu itu sangat penting bagi Korea Selatan dan juga Indonesia," jelas Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu RI, Edi Yusup di Jakarta, Kamis (2/11/2017).
Menurut Edi, Presiden Korsel mungkin akan memaparkan kepada pemerintah Indonesia tentang langkah, sikap, dan kebijakannya yang baru dalam meghadapi isu Korea Utara.
"Presiden Moon berkomitmen untuk menangani isu Korut lewat mekanisme penjatuhan sanksi, dialog, dan bantuan kemanusiaan. Mungkin itu yang akan ditekankan dan disampaikan ke Jokowi nanti," tambahnya.
Selain itu, Edi memaparkan bahwa pertemuan bilateral antara Jokowi dan Moon Jae-in akan menghasilkan sebuah joint statement yang merangkum kerja sama dan komitmen bilateral serta ekonomi kedua negara. Tak luput salah satunya, penanganan isu Korea Utara.
"Ya nanti akan ada joint statement, dan isu Korut itu akan jadi salah satu poin kesepakatan bersama RI - Korsel tersebut. Tidak banyak satu alinea mungkin," papar Edi. "Tentang detailnya, itu masih dalam tahap pembahasan."
Sang Direktur Asia Timur-Pasifik itu turut memprediksi, ada potensi bahwa Indonesia dapat menjadi juru damai soal konflik di Semenanjung Korea.
"Saya kira Indonesia senantiasa terus membuka diri guna menjadi mediator. Apalagi mengingat kontribusi serta peran Indonesia dalam sejumlah isu regional terkini, di ASEAN, dan Asia Regional Forum," kata Edi.
"Ditambah lagi, kita (RI) punya hubungan historis kan dengan Korut. Namun, mungkin pembahasan nanti belum banyak menuju ke sana," tambahnya.
Advertisement