Blusukan ke Mal, Presiden Korsel Pilihkan Batik untuk Jokowi

Tawa Jokowi pun pun terlihat saat melihat batik yang dipilihkan oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Nov 2017, 18:10 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2017, 18:10 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Presiden Korea Selatan Moon Jae-in blusukan ke Bogor Trade Mall (BTM), Bogor, Kamis (9/11/2017) (Septian Deny/Liputan6.com)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Presiden Korea Selatan Moon Jae-in blusukan ke Bogor Trade Mall (BTM), Bogor, Kamis (9/11/2017) (Septian Deny/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak Presiden Korea Selatan Moon Jae-in blusukan ke Bogor Trade Mall (BTM), Bogor pada Kamis (9/11/2017). Hal ini merupakan salah satu rangkaian sambutan Jokowi kepada Presiden Moon di Istana Bogor sore ini.

Jokowi dan Moon tiba di BTM sekitar pukul 16.54 WIB. Kedua kepala negara tersebut langsung disambut oleh masyarakat yang kebetulan di pusat perbelanjaan tersebut. Turut hadir dalam rombongan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Setibanya di dalam mal, Jokowi dan Moon langsung mendatangi gerai batik Kencana Ungu yang terletak di lantai upper ground mal ini. Di dalam toko, kedua kepala negara tampak berbincang hangat. Bahkan, Jokowi dan Moon saling memilihkan batik yang cocok untuk keduanya.

Tawa Jokowi pun pun terlihat saat melihat batik yang dipilihkan oleh Moon. Begitu juga sebaliknya. Keduanya kemudian mencoba batik yang telah dipilih dan mempelihatkannya kepada masyarakat yang telah berkerumun di sekitar toko.

Setelah mencoba batik, Jokowi dan Moon pun bergerak ke gerai minuman Tong Tji. Keduanya terlihat akrab sambil meminum segelas teh yang menjadi ciri khas gerai minuman tersebut.

Sekitar 15 menit di dalam BTM, keduanya kemudian meninggalkan mal tersebut. Sebelum menuju mobil, Jokowi dan Moon tampak menyalami sejumlah masyarakat yang sudah menanti di lorong toko menuju lobi mal.

Sekitar pukul 17.10 WIB, Jokowi dan Moon meninggalkan BTM dan kembali ke Istana Bogor yang letaknya hanya sekitar 200 meter.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Isu Korea Utara

Kedatangan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in pada 8 - 10 November akan membahas sejumlah isu penting, mulai dari bilateral, kerja sama ekonomi, dan tak lupa soal Korea Utara.

Menurut Kementerian Luar Negeri RI, pertemuan itu juga merupakan bentuk upaya Presiden Korsel yang hendak mendulang dukungan dari pemerintah Indonesia dalam sejumlah isu politik dan regional di Asia, termasuk salah satunya Korea Utara.

"Isu Semenanjung Korea dan Korea Utara merupakan salah satu isu yang akan dibahas dan itu sudah terkonfirmasi, mengingat isu itu sangat penting bagi Korea Selatan dan juga Indonesia," jelas Direktur Asia Timur dan Pasifik Kemlu RI, Edi Yusup di Jakarta, Kamis (2/11/2017).

Menurut Edi, Presiden Korsel mungkin akan memaparkan kepada pemerintah Indonesia tentang langkah, sikap, dan kebijakannya yang baru dalam meghadapi isu Korea Utara.

"Presiden Moon berkomitmen untuk menangani isu Korut lewat mekanisme penjatuhan sanksi, dialog, dan bantuan kemanusiaan. Mungkin itu yang akan ditekankan dan disampaikan ke Jokowi nanti," tambahnya.

Selain itu, Edi memaparkan bahwa pertemuan bilateral antara Jokowi dan Moon Jae-in akan menghasilkan sebuah joint statement yang merangkum kerja sama dan komitmen bilateral serta ekonomi kedua negara. Tak luput salah satunya, penanganan isu Korea Utara.

"Ya nanti akan ada joint statement, dan isu Korut itu akan jadi salah satu poin kesepakatan bersama RI - Korsel tersebut. Tidak banyak satu alinea mungkin," papar Edi. "Tentang detailnya, itu masih dalam tahap pembahasan."

Sang Direktur Asia Timur-Pasifik itu turut memprediksi, ada potensi bahwa Indonesia dapat menjadi juru damai soal konflik di Semenanjung Korea.

"Saya kira Indonesia senantiasa terus membuka diri guna menjadi mediator. Apalagi mengingat kontribusi serta peran Indonesia dalam sejumlah isu regional terkini, di ASEAN, dan Asia Regional Forum," kata Edi.

"Ditambah lagi, kita (RI) punya hubungan historis kan dengan Korut. Namun, mungkin pembahasan nanti belum banyak menuju ke sana," tambahnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya