RI Gandeng Korsel Bangun Saluran Air Bendungan Karian

Saluran pembawa air baku Karian-Serpong disiapkan untuk distribusikan air baku ke sejumlah kabupaten dan kota Tangerang dan Jakarta.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Nov 2017, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2017, 21:00 WIB
Proyek Bendungan Karian, Banten, Rabu (4/10/2017).
Proyek Bendungan Karian, Banten, Rabu (4/10/2017).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) meneken nota kesepahaman terkait pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Karian-Serpong.

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan Direktur Jenderal SDA Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Imam Santoso, Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Hartoyo, Presiden Bank Ekspor-Impor Korea (K-Exim) Sung-Soo Eun, dan Presiden Korea Water Resources Corporation (K-Water) Hak-Soo Lee.

Penandatanganan ini disaksikan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korsel, Kim Hyun-Mee.

"Indonesia sudah lama bekerja sama dengan Korea dan terus meningkat terutama dalam pembangunan infrastruktur," kata Basuki dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Nota kesepahaman tersebut menjadi dukungan dalam pembangunan saluran pembawa air baku Karian-Serpong (Karian-Serpong Water Conveyance) yang terhubung dengan Bendungan Karian.

Saluran pembawa air baku Karian-Serpong disiapkan Kementerian PUPR untuk mendistribusikan air baku ke beberapa kabupaten dan kota, yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak, Kota Serpong, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kota Jakarta bagian barat.

"Penandatanganan MoU terkait pembangunan saluran air baku Karian-Serpong yang akan menyuplai air baku untuk Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Jakarta bagian barat," jelas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kemajuan Konstruksi Bendungan Karian Capai 48 Persen

Kementerian PUPR melalui APBN dan pinjaman Pemerintah Korea Selatan mendanai pembangunan Bendungan Karian dan saluran utama sepanjang 47,9 km yang akan menyuplai air ke Kabupaten Bogor, Lebak, dan Tangerang.

Sementara, untuk pembangunan instalasi pengolahan air dan jaringan perpipaan yang melayani Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Jakarta bagian barat akan ditawarkan kepada investor melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) sebagai prakarsa badan usaha (unsolicited project).

Setelah penandatanganan MoU akan dilanjutkan studi kelayakan (feasibility study) saluran pembawa air baku Karian-Serpong oleh K-Water yang ditargetkan selesai Januari 2018. Lalu, dilanjutkan dengan proses lelang KPBU sehingga konstruksi bisa dimulai pada 2018.

Waktu penyelesaian pembangunan saluran air baku Karian-Serpong diupayakan bersamaan dengan selesainya Bendungan Karian.

Saluran pembawa air baku Karian-Serpong memberi manfaat akses air bersih bagi 160 ribu jiwa di Kabupaten Lebak, 1 juta jiwa di Kabupaten Tangerang, 600 ribu di Kota Tangerang, 80 ribu di Kabupaten Bogor, dan 1,28 juta jiwa di Jakarta bagian barat.

Selama ini, pemenuhan air baku Jakarta, berasal dari Bendungan Jatiluhur di sebelah timur Jakarta dan sebagian lainnya dipenuhi dari air tanah. Untuk mengurangi pengambilan air tanah yang berdampak negatif pada lingkungan, maka perlu sumber air lain salah satunya dari Bendungan Karian.

Kemajuan konstruksi Bendungan Karian saat ini mencapai 48 persen dan ditargetkan selesai pada 2019. Bendungan Karian merupakan bendungan multifungsi dan menjadi salah satu proyek strategis nasional. Kapasitas tampungnya sebesar 314,7 juta meter kubik yang dimanfaatkan untuk meningkatkan pasokan air bagi lahan pertanian seluas 22.000 hektare di Provinsi Banten.

Selain itu, juga bermanfaat menghasilkan listrik sebesar 1,8 MW bagi 10.000 kepala keluarga yang berada di 40 desa atau empat kecamatan di sekitar bendungan, serta pengendalian banjir.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya