Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau proyek pembangunan Bendungan Karian Lebak Banten pada Rabu ini. Proyek ini merupakan salah satu proyek prioritas pemerintah karena memiliki banyak manfaat bukan hanya untuk masyarakat di Lebak, tetapi hingga Jakarta dan sekitarnya.
Bendungan Karian sebenarnya bukan proyek baru. Rencana pembangunan proyek ini sudah ada sejak 37 tahun lalu atau sekitar tahun 1980. Pembebasan lahan dari proyek ini cukup lama sehingga proses kontruksi baru bisa dilakukan pada Oktober 2015.
"Waduk Karian ini sudah direncanakan sejak tahun 1980-an. Kemudian dua tahun yang lalu, kita ekseskusi untuk dikerjakan," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berada di lokasi proyek Bendungan Karian, Rabu (4/10/2017).
Advertisement
Baca Juga
Jokowi mengatakan, ini merupakan waduk terbesar ketiga di Indonesia. Bendungan ini bisa menampung 314 juta meter kubik. Untuk bendungan terbesar pertama adalah Waduk Jatiluhur dengan kapasitas mencapai 3 miliar meter kubik dan terbesar kedua adalah Waduk Jatigede dengan kapasitas 980 juta meter kubik.
Bendungan Karian ini mampu menyediakan pasokan air baku sekitar 9,1 meter kubik per detik. Jangkauan pasokan air baku tersebut bisa sampai ke Jakarta dan sekitarnya.
Bendungan ini juga bisa mengendalikan banjir dengan kapasitas tampung 60,8 juta meter kubik, serta menghasilkan tenaga listrik 1,8 MW.
"Ini dibendung dari Sungai Ciujung dan Sungai Ciherang. Kita harapkan, dengan waduk ini, bisa mengairi lahan kurang lebih 22 ribu hektare di Provinsi Banten, dan yang kedua bisa menjadi air baku bagi Provinsi Banten dan Jakarta. Ketiga juga ada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di sini nantinya," kata Jokowi.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menargetkan pembangunan Bendungan Karian rampung 2019. Target tersebut diberikan setelah melihat langsung pengerjaan di lapangan yang berjalan sesuai harapan."Ini direncanakan selesai 2020. Tapi setelah melihat di lapangan dan pekerjaan bisa dipercepat, nanti pertengahan 2019 insyaallah bisa selesai," ujar Jokowi.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membenarkan pernyataan dari Jokowi. Menurutnya, Bendungan Karian akan lebih cepat rampung dari target semula. Mulanya, bendungan ini diperkirakan selesai pada 2020.
"Kita mulai kerja ini akhir 2015, kontraknya memang Juni 2015, tapi kita mulai Oktober 2015. Ini kita percepat pembangunannya, kalau menurut schedule 2020, tapi saya minta dipercepat menjadi Mei 2019, target kita," kata dia.
Saat ini perkembangan pembangunan bendungan telah mencapai sekitar 47 persen. "Sekarang 47 persen, 47 sekian persen, makanya optimis Juni 2019 bisa selesai," lanjut Basuki.
Untuk mempercepat, salah satunya ditempuh dengan mengalihkan aliran Sungai Ciberang. "Dengan pengalihan ini, main dam-nya, bendungan utamanya baru bisa dibangun dengan intensif," ujar dia.
Selain itu, pembangunan tersebut dilakukan setiap hari dengan dua kali shift. "Agar bisa mempercepat Mei 2019 supaya bisa selesai," ungkap dia.
Untuk membangun waduk ini, pemerintah harus merelokasi 12 desa. Proses ganti rugi kepada penduduk dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Banten. Memang, sampai saat ini belum semua lahan dibebaskan.
Perlu diketahui, guna membangun Waduk Karian, pemerintah harus mengeluarkan biaya Rp 1,07 triliun. Dana tersebut untuk pembebasan lahan hingga konstruksi.
"Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Lebak juga sudah berupaya semaksimal mungkin, kemajuan pembangunan waduk ini sangat bagus," terang Gubernur Banten Wahidin Halim.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: