Pengusaha Ritel Minta Diberi Akses Gunakan Tol Laut

Pengusaha ritel modern tengah melakukan penjajakan kepada pemerintah untuk bisa mendapat akses penggunaan tol laut tersebut.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Nov 2017, 17:00 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 17:00 WIB
20161025-Tol-Laut-IA7
Budi Karya Sumadi bersama rombongan saat diatas KM Caraka Jaya Niaga III-4 yang digunakan sebagai kapal tol laut logistik Natuna di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (25/10). (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha ritel modern meminta pemerintah untuk diberikan akses penggunaan tol laut. Tol laut demi mengurangi biaya logistik para pengusaha ke daerah di luar Pulau Jawa.

Ketua Umum Asosiasi Pedagang Ritel Indonesia (Asperindo) Roy N Mandey, mengatakan selama ini para pengusaha mengalami kesulitan dalam membantu pemerintah mengurangi disparitas harga, antara Indonesia Barat dengan Timur.

Salah satu kesulitan itu adalah terbatasnya angkutan logistik yang bisa dipilih pengusaha dengan harga yang lebih murah.

"Sebenarnya kami harap peritel modern bisa mengangkses tol laut. Hari ni belum bisa dapatkan full akses tol laut. Karena dengan tol laut itu harga terjangkau, jadi disparitas harga itu bisa dikurangi antara Jawa dan Papua," kata dia di Kantor Bulog, Jakarta, Senin (27/11/2017).

Pihaknya saat ini tengah melakukan penjajakan kepada pemerintah untuk bisa mendapat akses penggunaan tol laut tersebut.

Setidaknya ada beberapa kementerian yang sudah dilakukan komunikasi, seperti Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

"Kalau kita bisa akses tol laut ini semestinya harga bahan pokok yang kami jual di Indonesia Timur itu bisa turun 15-20 persen," dia memaparkan.

Efektivitas arus distribusi dari barat ke timur ini, sekaligus melengkapi kerjasama Asperindo dengan Perum Bulog yang berlangsung hari ini. Kerjasama ini dalam rangka menjaga pasokan bahan pokok sehingga harga tetap stabil.

Tonton Video Pilihan Ini:

 

Kesepakatan Kerja Sama

Perum BULOG menandatangani nota kesepahama (MoU) dengan beberapa asosiasi dan perusahaan minimart dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan pada Senin (27/11/2017) ini.

Adapun asosiasi yang digandeng mulai dari Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Asperindo), Asosisasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), hingga perusahaan mini mart Circle K.

"Nota kesepahaman ini akan menajdi landasan bagi pelaksanaan kerja sama dengan mitra atau rekan usaha dalam penyediaan komoditas pangan pokok kepada para pedagang pasar tradisional dan ritel di seluruh Indonesia," kata Direktur Utama Perum BULOG Djarot Kusumajakti.

Dengan kerjasama ini, Djarot juga memastikan bahwa ketersediaan pasokan bahan pokok akan jauh lebih baik. Dengan demikian stabilitas harga pangan bisa dilakukan.

Terlebih, dalam waktu dekat akan menghadapi libur Natal dan Tahum Baru 2017. Diharapkan, lancarnya distribusi dan ketersediaan pasokan di daerah tersebut bisa menjaga laju inflasi tetap terjaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya