Batik Air Terbang Perdana Cengkareng-Silangit

Pembukaan rute baru Batik Air ke Silangit ini sebagai bentuk dukungan dalam pengembangan destinasi wisata baru yaitu Danau Toba.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Des 2017, 13:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2017, 13:00 WIB
Batik Air membuka rute penerbangan domestik baru, yaitu Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng di Jakarta menuju Bandara Silangit, Sumut. (Liputan6.com/Ilyas Istianur P)
Batik Air membuka rute penerbangan domestik baru, yaitu Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng di Jakarta menuju Bandara Silangit, Sumut. (Liputan6.com/Ilyas Istianur P)

Liputan6.com, Jakarta Batik Air membuka rute penerbangan domestik baru, yaitu Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng di Jakarta menuju Bandara Silangit di Sumatera Utara (Sumut).

Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait mengatakan, pembukaan rute baru ke Silangit ini sebagai bentuk dukungan dalam pengembangan destinasi wisata baru yaitu Danau Toba.

“Bandara Internasional Silangit akan terus bertumbuh karena posisinya jauh dari Bandara lain dan market-nya juga akan pesat berkembang karena melayani sekitar 14 Kabupaten di sekitarnya yang juga sebagai gerbang dalam mengunjungi salah satu 10 destinasi Bali baru yaitu Danau Toba,” ujar Edward di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jumat (1/12/2017).

Menurut Edward, pasar di Tapanuli Utara ini lain daripada yang lain. Itu dikarenakan budaya masyarakat sekitar masih kental, sehingga potensi pasarnya tidak hanya bisnis dan wisata, melainkan untuk pulang kampung.

Penerbangan menuju Silangit akan dilayani dari Cengkareng melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta dengan jadwal satu kali penerbangan perharinya.

Adapun jadwal penerbangannya yaitu berangkat dari Cengkareng pada pukul 09.35 WIB dan tiba di Bandara Internasional Silangit pada 11.45 WIB. Penerbangan ini menggunakan pesawat Batik Air dengan tipe Airbus A320-200 CEO yang dapat mengangkut 12 pelanggan kelas bisnis dan 144 penumpang kelas ekonomi.

Sebaliknya, penerbangan dari Silangit akan dijadwalkan berangkat pada pukul 12.20 WIB dan tiba di Cengkareng pada pukul 14.30 WIB.

"Untuk penerbangan perdana ini saja ada 143 penumpang dari kapasitas 162 seat, jadi 80 persenan lah. Kami targetkan per harinya segitu juga," tambah dia.

Hingga saat ini, Batik Air telah terbang ke lebih dari 39 destinasi domestik dan internasional menuju Singapura, Malaysai, Australia, India, dan China dengan frekuensinya mencapai 280 penerbangan perharinya.

Total armada yang saat ini beroperasi berjumlah 51 unit yang terbagi dalam beberapa tipe seperti Boeing 737-800/900 dan Airbus A320 – 200 CEO.

“Pada akhir tahun 2017 ini Batik Air pun juga berencana akan membuka destinasi ke salah satu tempat tujuan wisata di Nusa Tenggara Timur yaitu Labuan Bajo, serta destinasi internasional menuju Kinabalu,” tutup Edward.

Tonton Video Pilihan Ini:

Silangit Jadi Bandara Internasional di Hari Sumpah Pemuda

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengingatkan agar pemerintah daerah dan masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba, mempersiapkan diri seiring dibukanya pintu gerbang pariwisata di Bandara Silangit, yang mulai didarati penerbangan internasional seperti dari Singapura. Menpar menyebutkan, catatan penting adalah peningkatan sumber daya manusia (SDM) melayani wisatawan.

"Ini sangat bersejarah, pertama Silangit menjadi bandara internasional," ucap Arief saat penandaan penerbangan perdana atau Inaugural Flight Singapore-Silangit, di ruang pertemuan Bandara Internasional Silangit, Tapanuli Utara, Sabtu, 28 Oktober 2017.

Hal kedua adalah bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. "Karena untuk mengembangkan destinasi wisata, harus punya bandara internasional," ia menambahkan.

Arief menjelaskan, buat mendukung pengembangan pariwisata Danau Toba sebagai ikon Sumatera Utara, keberadaan bandara internasional saja tidak cukup tanpa dukungan lainnya, yakni amenitas (fasilitas) dan atraksi setelah syarat aksesibilitas kini terus dibangun.

Selain itu, menurut Menpar, pemerintah juga memiliki target memasukkan Geopark Kaldera Toba menjadi situs yang diakui UNESCO. Karena itu, proses penelitian hingga pengolahan limbah juga diminta secepatnya dilakukan.

Untuk pemasaran, satu juta wisatawan mancanegara atau wisman ditargetkan berkunjung ke sana di tahun 2019. "Dua tahun lagi itu tidak lama, jadi harus cepat. Karena bukan hanya Danau Toba, tetapi Sumatera Utara dengan ikonnya Danau Toba," ujarnya.

Jika jumlah wisatawan lokal bisa naik empat kali lipat dari semester pertama 2016 sebanyak 30 ribu bertambah menjadi 120 ribu pada semester satu 2017, lanjut Arief, kemungkinan untuk wisman juga bisa ditambah.

"Kepada bupati (se-kawasan Danau Toba), mari jadikan Singapura itu sub-port kita. Buatlah seolah tidak ada administrasi (urusan yang berliku) untuk masuk ke daerah ini," sebut Arief.

Setelah pembukaan Bandara Silangit, Arief mengatakan, paling penting adalah kesiapan SDM. Kementerian Pariwisata bahkan merencanakan akan membuat sertifikasi untuk seribu orang dalam rangka menjadikan pelayanan kepada wisatawan lebih baik dan profesional. Begitu pula dengan kelompok atau komunitas serta masyarakat.

"Saran saya, buka dulu usaha-usaha kreatif sebelum kita bangun resort di kawasan otoritatif di Sibisa, seluas 602 hektare," katanya.

Sebab, social cost atau biaya sosial akan tinggi bila tidak memperhatikan masyarakat. "Itu menjadi tugas para bupati," ujar Menpar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya