Lifting Migas RI di 2017 Tak Capai Target

Realisasi lifting minyak bumi sebesar Rp 803,8 ribu barel per hari (Barel Oil per Day/BOPD).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 05 Jan 2018, 12:13 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2018, 12:13 WIB
SKK Migas
Kebutuhan Energi di Indonesia Meningkat Setiap Tahunnya, Terutama pada Sektor Migas

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi minyak dan gas bumi siap jual (lifting) Indonesia pada 2017 mencapai 1,944 juta barel setara minyak (Barel Oil Equivalent per Day/BOEPD).

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan, jumlah produksi tersebut berasal dari 73 Wilayah Kerja (WK) atau blok migas yang berproduksi.

Capaian lifting tersebut 98,9 persen dari target yang ditetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2017 sebesar 1,965 ribu BOEPD.

"Lifting migas 2017 hanya 98,9 persen dari target APBNP 2017," kata Amien, di Kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat (5/1/2018).

Amien merinci, untuk realisasi lifting minyak bumi sebesar Rp 803,8 ribu barel per hari (Barel Oil per Day/BOPD), atau hanya 98,6 persen dari target APBNP 2017 sebesar 815 ribu BOPD.

Sedangkan realisasi lifting gas bumi sebesar 6,386 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) atau 99,2 persen dari target APBNP 2017 sebesar 6,440 MMSCFD.

Pada 2017, terdapat 14 proyek yang mulai berproduksi dengan tambahan minyak sebesar 3.800 BOPD dan gas 587 MMSCFD hingga 31 Desember 2017. Puncak produksi dari ke-14 proyek tersebut mencapai 21.280 BOPD dan 1.194 MMSCFD.‎

"Kami berusaha seoptimal mungkin untuk menekan penurunan produksi alamiah dengan percepatan penyelesaian proyek dan mendorong kegiatan yang menjaga tingkat produksi,” tutup Amien.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya