Liputan6.com, Jakarta- Kemampuan beradaptasi pada setiap perubahan fase hidup merupakan hal mutlak yang harus dimiliki oleh setiap orang. Pasalnya, setiap perubahan fase hidup yang terjadi menuntut seseorang untuk bisa menyesuaikan diri. Seperti saat seseorang berubah status dari yang sebelumnya sebagai pelajar mahasiswa menjadi seorang pekerja fresh graduate.
Entah disadari atau tidak, saat kamu mulai menapaki dunia kerja, pola perilaku pun ikut berubah. Yang paling kentara tentu pada kantong yang mulai lebih stabil terisi setiap bulannya.
Kondisi ini seringkali justru hadir sebagai “pedang bermata dua”. Di satu sisi kebutuhan hidup akan lebih tercukupi lewat penghasilan yang ia terima, namun di sisi lain bisa juga menjerumuskan seseorang menjadi lebih boros karena kurang terampil mengatur keuangan dari penghasilannya.
Advertisement
Baca Juga
Di sini, kemampuan seseorang untuk beradaptasi pada perubahan dibutuhkan agar nantinya perubahan ini tetap membawa manfaat bagi setiap pelakunya alih-alih mendatangkan mudarat.
Fase hidup dan status yang berubah harus turut pula diikuti oleh penyesuaian pola perilaku. Dalam hal ini, kebiasaan mengelola keuanganlah yang perlu disesuaikan.
Agar tetap mendatangkan manfaat alih-alih mudarat, Swara Tunaiku bagi-bagi cara agar keuanganmu tetap aman saat berstatus pekerja fresh graduate. Berikut uraiannya:
1. Siapkan anggaran khusus senang-senang
Ketika berstatus fresh graduate, mulai mendapat penghasilan yang lumayan dan lebih pasti, biasanya seseorang akan cenderung semakin lebih mudah untuk mengeluarkan uang. Apalagi jika dihadapkan pada kebiasaan suka nongkrong dan “lapar mata” saat berbelanja.
Sah-sah saja sebenarnya jika kamu ingin membelanjakan uang hasil kerja untuk hal-hal yang menyenangkan diri. Namun, agar keuangan tetap aman, ada baiknya kebutuhan untuk senang-senang dianggarkan dengan tidak berlebihan.
2. Tambah pos pengeluaran dengan bijak
Pemasukan bulanan lebih besar dan lebih pasti, tak ada salahnya untuk menambah pos pengeluaran. Kamu bisa menganggarkan pos belanja produk kesukaan sesuai dengan hobi. Misalnya hobi olahraga, bisa menambahkan pos pengeluaran untuk koleksi sepatu olahraga, atau anggaran travelling bagi yang hobi jalan-jalan.
Sah-sah saja, asalkan tetap sesuai dengan kemampuan, dan tidak merujuk pada pemborosan. Per tiga bulan belanja barang koleksi atau setahun dua kali untuk travelling rasanya masih masuk akal. Intinya kebutuhan menabung dan mendesak tidak sampai terganggu.
3. Buat skala prioritas, kesehatan dan tabungan prioritas utama
Pos senang-senang sah-sah saja, tapi juga jangan melupakan kewajiban. Ingat hidup bukan untuk hari ini atau bulan ini saja, tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan, jadi ada baiknya mempersiapkan segala sesuatunya.
Menabung dan kebutuhan hidup sehat perlu dianggarkan sedini mungkin. Berhubung sudah memiliki penghasilan cukup, anggaran untuk dua hal ini sebaiknya diprioritaskan.
Advertisement
4. Bijak mengeluarkan uang, berkenalan dengan investasi
Selain menabung, cobalah untuk berkenalan dengan “investasi”. Baik investasi jangka panjang maupun investasi jangka pendek. Menabung dan investasi mungkin akan mengurangi anggaran senang-senang yang sudah ada, namun, jika disiplin pada pos ini niscaya di masa depan kebutuhan senang-senang bisa dilipat gandakan tanpa harus mengganggu anggaran prioritas.
5. Balanjakan uang pada memori daripada materi
Ingat! Memasuki dunia kerja juga berarti kamu mulai sering dihadapkan pada tekanan dan stres. Menghabiskan uang pada barang memang menyenangkan dan tidak ada salahnya, namun jangan lupakan kebutuhan psikis yang sehat.
Anggaran travelling akan lebih bijak untuk membelanjakan uangmu. Khasanah pertemanan bertambah, pengalaman berlipat, psikologi dan memori lebih berwarna, niscaya hidup lebih sehat dan produktif.
6. Tertib dan bijak pada tagihan
Seturut meningkatnya kemampuan finansial, pilihan pemenuhan kebutuhan hidup pun semakin banyak. Kamu mungkin memutuskan untuk mengambil kendaraan pribadi atau bahkan sudah berani dan bisa kredit rumah... nah, tapi pastikan kalau kamu tertib bayar tagihan. Jangan sampai bertumpuk, apalagi terlalu banyak kredit ini – itu, fasilitas kredit yang seharusnya memudahkan malah justru akan mencekik kalau tidak tertib dan tidak bijak.
Demikianlah enam hal yang bisa disesuaikan saat mulai memasuki dunia kerja dan menerima pemasukan yang lebih stabil. Selamat mencoba!
Advertisement