AS Komitmen Tingkatkan Investasi di RI

Mendag Enggartiasto Lukita menuturkan, delegasi US-ASEAN juga mengapresiasi Indonesia dalam upaya reformasi birokrasi dan perizinan di Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Mar 2018, 12:05 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2018, 12:05 WIB
20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi US-ASEAN Business Council. Para delegasi tersebut diterima Presiden sekitar pukul 09.30 di Istana Merdeka, Jakarta.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan, pertemuan tersebut membicarakan sejumlah hal terkait dengan investasi dan perdagangan antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS). Menurut dia, perusahaan AS berkomitmen untuk meningkatkan investasinya di Indonesia.

"Mereka menyampaikan dan memberikan dukungannya kemudian komitmen untuk tetap meningkatkan bisnisnya. Bu Menteri Keuangan juga memberikan jaminan katakanlah you tingkatkanlah ekspor produksinya kayak Barbie (produksi PT Mattel Indonesia). Itu 60-70 persen dari produknya ekspornya dibikin dari Indonesia. Bagus ya," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Dia mengungkapkan, delegasi US-ASEAN juga memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia terhadap upaya reformasi di bidang birokrasi dan perizinan di Indonesia.‎ Hal tersebut dinilai turut mendorong kenaikan peringkat Indonesia dunia internasional.

"Kebanyakan, apresiasi atas apa yang sudah dilakukan dan dengan naiknya peringkat kita kemudian bahkan disampaikan juga dari Citibank, bahwa bonds dan equity itu jadi lebih atraktif, itu positif semuanya. Mereka menyampaikan beberapa komitmennya untuk tetap terus meneruskan investasi," kata dia.

Enggartiasto menyatakan, dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi memberikan komitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para investor. Pemerintah juga akan terus melakukan reformasi agar investasi semakin mudah masuk ke Indonesia.

‎"Ya kita menyatakan akan melakukan yang terbaik untuk investasi. Kita tidak bilang kita dibandingkan negara-negara kawasan yang ada, kita akan meningkatkan lagi. Presiden menyampaikan terus economic reform akan tetap dilakukan terus, tidak akan berhenti," jelas dia.

Namun, Enggartiasto menyatakan langkah reformasi lanjutan yang akan dilakukan pemerintah masih belum bisa diungkapkan ke publik.‎ "Presiden bilang itu masih rahasia," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Investasi Kalah dari Malaysia, Ini Reaksi Jokowi

Jokowi Berikan SK IPHPS ke Petani Jawa Timur
Presiden Joko Widodo berdialog dengan petani saat penyaluran SK IPHPS di Tuban, Jawa Timur, Jumat (9/3). Total luas lahan Perhutanan Sosial seluas 14.713,5 Ha dengan total jumlah petani penerima SK PHPS sebanyak 11.921 orang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bersedih mengingat Inonesia sebagai negara besar, tapi ekspor Indonesia kalah dengan Malaysia, Singapura, Filipina, Thailand, dan Vietnam.

"Kalau kita terus-teruskan, kita enggak bangkit dari tidur kita. Kita tidak bangun bangkit, membangun bisa-bisa kalah nanti dengan Laos, dengan Kamboja. Hati-hati ini," ujar Jokowi, saat peresmian Kawasan Terintegrasi Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) dan kapal pendukung tol laut, di Manyar, Gresik, Jawa Timur, seperti dikutip dari laman Setkab, yang ditulis Sabtu 10 Maret 2018.

Bukan hanya ekspor, menurut Jokowi, investasi Indonesia juga kalah dengan Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Kalau ini diteruskan, Jokowi khawatir nanti dengan Kamboja dan Laos pun bisa kalah. Jokowi mengingatkan, apa yang menjadi kelemahan-kelemahan harus segera dibenahi dan diperbaiki, yaitu urusan perizinan-perizinan yang terlalu lama.

"Tunggu akhir Maret ini semuanya akan saya obrak-abrik. Saya mulai enggak sabar," tegas Jokowi.

Jokowi mempertanyakan mengapa mengurus izin satu bulan, bertahun-tahun. "Siapa yang mau datang ke Indonesia. Siapa yang mau investasi ke Indonesia," ucap Jokowi.

Jokowi mengingatkan, investasi itu akan memperbaiki ekonomi, dan akan membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi anak-anak muda. “Tapi kalau izinnya terlalu lama, siapa yang mau membuka pabrik, membuka industri di negara kita," Jokowi menambahkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya