Dirut KAI: Idealnya Penumpang Datang 2 Jam Sebelum Kereta Berangkat

Dirut KAI Edi mengimbau agar para penumpang kereta tidak perlu terburu-buru datang ke stasiun.

oleh Septian Deny diperbarui 03 Apr 2018, 14:40 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2018, 14:40 WIB
Jelang Arus Mudik Lebaran 2017, Dirut KAI Cek Kesiapan Stasiun Senen
Dirut PT KAI, Edi Sukmoro (kanan) mengecek kelancaran lokasi cetak tiket di Stasiun Senen, Jakarta, Jumat (9/6). Jelang arus mudik Lebaran 2017, Dirut KAI Edi Sukmoro mengecek kesiapan petugas serta fasilitas layanan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir tidak mendapatkan tempat duduk di kereta saat masa angkutan Lebaran. Sebab, setiap penumpang yang mempunyai tiket pasti telah memiliki kepastian tempat duduk.

Edi mengatakan, salah satu hal yang membuat stasiun kereta api selalu penuh saat masa angkutan Lebaran karena para penumpangnya datang terlalu awal. Misalnya, penumpang baru akan berangkat pada pukul 16.00 WIB, tetapi sudah berada di stasiun pada pukul 09.00 WIB.

"Pada saat Lebaran, kalau mau naik jam 4, jam 9 pagi sudah ada di stasiun Senen," ujar dia dalam acara Inspirato di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Menurut dia, para penumpang ini datang terlalu awal lantaran khawatir tidak mendapatkan tempat duduk di kereta. Padahal, jika telah memiliki tiket, KAI menjamin penumpang tersebut akan mendapatkan tempat duduk.

"Jadi kita tetap memberikan pelajaran atau edukasi kepada masyarakat bahwa tidak perlu berangkat jam 4 sore, datang ke stasiun jam 9 pagi. Itu menjadi pemberitaan yang luar biasa. Wah, Stasiun Senen penuh, tidak bisa mampung," jelas dia.

Oleh sebab itu, Edi mengimbau agar para penumpang kereta tidak perlu terburu-buru datang ke stasiun. Menurut dia, idealnya penumpang datang 2 jam sebelum keberangkatan.

"Ini sering saya ulang-ulang kalau bisa datangnya 2 jam sebelum. Ini yang saya anjurkan. Anda sudah punya tempat duduk, sudah pasti keretanya. Tidak usah takut. Mereka masih takut tidak dapat tempat duduk," tandas dia.

Pemerintah Anggarkan Rp 1 Triliun untuk Jalur KRL Solo-Yogyakarta

KRL Solo - Jogja
KA Prameks merupakan angkutan kereta yang nantinya akan diganti dengan KRL untuk jalur Solo - Jogja.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 1 triliun untuk pembangunan jalur kereta rel listrik (KRL) rute Solo-Yogyakarta.

"Mudah-mudahan proyek tersebut pada tahun ini mulai bisa dikerjakan dan dapat selesai dalam kurun waktu dua tahun," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi saat kunjungan di Stasiun Solo Balapan, Jawa Tengah seperti mengutip Antara, Minggu (1/4/2018).

Ia mengatakan, saat ini, pihaknya tengah mengidentifikasi permasalahan yang ada terlebih dahulu untuk kemudian melihat kesiapan anggaran agar bisa berjalan.

"Ini kan proyek multiyears, untuk dananya kami ambilkan dari APBN," katanya.

Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) berharap pembangunan KRL rute Solo-Yogya segera terealisasi, mengingat tingginya permintaan penumpang terhadap rute tersebut.

"Sampai saat ini kami juga belum tahu kejelasannya seperti apa," kata Direktur PT KAI (Persero) Edi Sukmoro.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya