Harga Daging Sapi di Pasar Kebayoran Lama Stabil di Rp 155 Ribu per Kg

Pedagang mengaku sebagian besar pasokan daging yang dijual merupakan daging sapi impor dari Australia.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Apr 2018, 14:53 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2018, 14:53 WIB
Harga daging sapi
Harga daging sapi.(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Liputan6.com, Jakarta Harga daging sapi di pasar tradisional Kebayoran Lama, Jakarta terpantau stabil di kisaran Rp 155 ribu per kilogram (kg). 

Di pasar ini, pedagang mengaku sebagian besar pasokan daging yang dijual merupakan daging sapi impor dari Australia.

Parman (51), seorang pedagang daging sapi mengaku lebih memilih menjual daging sapi Australia karena secara tekstur lebih bagus. Ini menjadi nilai jual lebih ketimbang daging sapi lokal.

"Kalau daging sapi sini (lokal) tuh dagingnya peyot, jadi kayak nenek-nenek," ungkapnya sembari setengah bercanda kepada Liputan6.com di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Dia mengaku, harga daging sapi di pasaran sudah lama tidak mengalami naik-turun harga, karena pasokan dari penyetor yang masih terjaga.

Terkait pasokan daging lokal yang lebih sedikit ketimbang impor di lapaknya, dia mengaku itu karena banyak pedagang seperti dirinya yang sengaja tidak mau menjualnya. Pedagang memilih menawarkan daging sapi impor kepada calon pembeli.

Kestabilan harga juga berlaku untuk daging bagian dalam tubuh sapi alias jeroan seperti usus, babat dan limpa, serta bagian paru dan hatinya.

"Jeroan ini masih saya jual Rp 30 ribu per kg. Kalau paru Rp 60 ribu, sementara hati Rp 55 ribu," tukas Parman.

Turun Naik, Pedagang Pasar Tradisional Keluhkan Harga Telur Susah Ditebak

(Foto: Liputan6.com/Maulandy R)
Harga cabai di awal pekan pertama April 2018 (Foto: Liputan6.com/Maulandy R)

Harga telur ayam dalam negeri di pasar tradisional terpantau turun. Namun pedagang mengeluhkan terkait naik turunnya harga telur yang sukar ditebak.

Pedagang di Pasar Kebayoran Lama bernama Ning (24) mengatakan, harga telur ayam dalam negeri sekarang turun Rp 1.000, dari Rp 22 ribu per kilogram (kg) menjadi Rp 21 ribu per kg.

"Tapi dia (harga telur ayam dalam negeri) enggak ketebak harganya, bakal naik atau turun. Paling bentar lagi naik," keluh dia saat ditemui di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Penurunan harga telur ayam dalam negeri tidak diikuti komoditas telur jenis lainnya, semisal telur ayam kampung dan telur asin.

Telur ayam kampung belum berubah secara harga, masih dijual Rp 2.200 per butir, sedangkan telur asin stabil pada angka Rp 28 ribu per kg.

Sementara itu, pedagang lainnya yang bernama Amin (70) menambahkan, penurunan harga telur ayam dalam negeri memang sudah terjadi sejak sebulan lalu.

Di kios dagangannya, harga komoditas ternak ini harga telur ayam kampung ditawarkan sebesar Rp 2 ribu per butir. "Kalau telur asin saya biasa jual Rp 27 ribu per kg, stabil kok itu," tandas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya