Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) bakal memberikan bantuan 1.000 mesin pengering jagung untuk para petani. Jumlah anggaran yang disiapkan sebesar Rp 1 triliun.
Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan kebijakan ini sesuai sesuai dengan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar pemerintah menanggapi kebutuhan petani terhadap alat pengering.
Advertisement
Baca Juga
"Ini perintah Presiden, karena ada permintaan di petani bahwa butuh dryer (pengering). Kami diperintahkan minggu lalu oleh Presiden," ungkapnya di Kantor Pusat PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Dia menjelaskan, anggaran tersebut berasal dari kebijakan revisi anggaran yang dilakukan kementeriannya. Salah satunya memangkas anggaran pos yang dianggap tidak strategis.
"Kami revisi anggaran, bahkan biaya perjalanan dinas dikurangi, biaya tidak strategis seperti seminar dikurangi, tidak penting beli motor, mobil di moratorium, belikan untuk rakyat. Sebesar Rp 1 triliun untuk 1.000 pengering,"Â kata Amran.Â
Sebelumnya, Amran mengaku bangga bahwa Indonesia bisa menembus pasar Jepang, mengingat pasar Jepang yang notabene memiliki persyaratan produk konsumen yang sangat ketat.Â
Berhasil ditembusnya pasar Jepang, kata dia, membangkitkan kepercayaan diri serta peluang bahwa Indonesia dapat membuka lagi pasar baru di luar negeri.
"Buka lagi pasar yang lain. Kalau Jepang sudah tembus, itu sudah luar biasa," ungkapnya.
"Kalau perlu penuhi (kebutuhan) Asia. Asia Tenggara dulu, masuk Asia. Bila perlu kita suplai seluruh dunia. Pasti bisa. Mari kita hidup bersama, mengibarkan merah putih, bila perlu kita guncangan ini dunia kalau kita bersinergi," papar Amran.Â
Â
Reporter :Â Wilfridus Setu Embu
Sumber : Merdeka.com
Selanjutnya
Dia pun mengatakan bahwa Kementerian Pertanian terus menjalin komunikasi dengan negara tetangga agar kerja sama perdagangan, terutama produk-produk pertanian dapat ditingkatkan.
"Saya sudah beri tahu negara tetangga. Kalau kekurangan jangan cari ke negara lain, cari ke Indonesia," kata dia.
Salah satu cara untuk mendekatkan produk pertanian ke negara-negara tetangga adalah dengan membangun lumbung pangan di daerah perbatasan. Dengan demikian, akan lebih mudah didistribusikan ke negara bersangkutan bila diperlukan.
"Di (dekat) Timor Leste kami bangun lumbung pangan di Belu dan Malaka, jadi Bapak (pemerintah Timor Leste) enggak usah jauh-jauh. Ini kami siap di perbatasan Pak. Lempar sudah ekspor. Enggak perlu naik kapal. Bawang terima kasih sudah impor dari Indonesia, ini ayam. Kalau perlu seluruh kebutuhan impor dari Indonesia saja," tandas Amran.Â
Â
Â
Advertisement