Top 3: Buruan Daftar, Pertamina Buka Lowongan Kerja Terbaru

Tiga artikel terpopuler pilihan pembaca Kanal Bisnis Liputan6.com. Apa saja ya?

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 25 Apr 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2018, 07:30 WIB
Gedung Pertamina
langit biru pertamina

Liputan6.com, Jakarta - Sambil menunggu pengumuman resmi penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang akan dibuka usai Pilkada, Anda bisa melamar di PT Pertamina (Persero). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut membuka lowongan kerja hingga akhir April ini lho.

Pertamina akan menjadi induk usaha holding BUMN minyak dan gas (migas) yang baru saja resmi terbentuk. Pendirian holding ini akan membuat Pertamina semakin sibuk mengembangkan lini bisnis bersama para anggota holding lain.

Oleh karena itu, pastinya Pertamina membutuhkan tenaga kerja terampil, berkompeten di bidangnya. Perusahaan pelat merah ini membuka sejumlah posisi jabatan.

Artikel lowongan kerja di Pertamina ini menyedot perhatian para pembaca Kanal Bisnis Liputan6.com. Berikut artikel populer lainnya yang dirangkum, seperti ditulis Rabu (25/4/2018):

1. Ada Lowongan Kerja Terbaru di Pertamina, Cek di Sini Persyaratannya!

Kabar baik kembali datang dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) energi terbesar di Indonesia, pasalnya PT Pertamina (Persero) kembali membuka lowongan kerja untuk para experience hire. Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga 30 April 2018.

Kali ini, Pertamina menggandeng pihak ketiga yang kompeten dalam bidang pelatihan SDM dan rekrutmen. Diharapkan dengan sistem ini proses rekrutmen akan lebih cepat, tepat sasaran, dan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siapapun yang memenuhi persyaratan awal pendaftaran, ikut serta tes secara online.

Berita selengkapnya baca di sini

2. 6 Penyebab Rupiah Ambruk Nyaris 14.000 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terus terombang-ambing terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan kemarin, kurs mata uang Garuda mendekati Rp 14.000 per dolar AS.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengungkapkan, ada enam penyebab kurs rupiah terus tertekan melawan dolar AS.

Pertama, menurutnya, investor berspekulasi terkait prediksi kenaikan Fed Fund Rate pada rapat FMOC tanggal 1-2 Mei ini. Spekulasi ini membuat capital outflow (aliran dana keluar) di pasar modal mencapai Rp 7,78 triliun dalam satu bulan terakhir.

"Kenaikan yield atau imbal hasil treasury bond jelang rapat The Fed membuat sentimen investasi di negara berkembang khususnya Indonesia menurun," kata Bhima saat berbincang dengan Liputan6.com.

Berita selengkapnya baca di sini

3. VIDEO: Morsinah Katimin, Pemilik Sajen Store di AS

Setelah berhenti bekerja sebagai konsultan di badan dunia PBB, Morsinah Katimin, lulusan universitas Columbia di New York, memutuskan menjadi wirausahawati dengan bantuan organisasi nir laba, La Cocina, dapur bersama untuk usaha rintisan dibidang makanan.

Kini produk “Sajen” dapat ditemui di toko-toko di San Francisco, bahkan sambel sate buatan Morsinah berhasil memperoleh penghargaan “Good Food” 2018.

Berita selengkapnya baca di sini.

Pimpin Pertamina, Ini Pekerjaan Rumah Nicke Widyawati

Nicke Widyawati Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) (Dok Foto: Website Pertamina)
Nicke Widyawati Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero) (Dok Foto: Website Pertamina)

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan perombakan jajaran direksi PT Pertamina (Persero). Salah satunya dengan menunjuk Nicke Widyawati sebagai Plt Direktur Utama BUMN‎ tersebut, menggantikan Elia Massa Manik.

Pengamat Ekonomi Institute fo Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, ada sejumlah hal yang menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Nicke Widyawati dalam menahkodai Pertamina.

Pertama melakukan negosiasi untuk menekan kerugian Pertamina akibat penugasan Bahan Bakar Minyak bersubsidi.‎

"Tekan kerugian dengan negosiasi kembali kebijakan penyaluran BBM satu harga dan subsidi BBM yang memberatkan keuangan Pertamina. Pemerintah harus mau menambah subsidi BBM, jangan bebankan semua ke Pertamina. Ini butuh ketegasan direksi baru," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, pada 23 April 2018. 

Kedua, meningkatkan kembali penyaluran BBM jenis Premium ke seluruh wilayah Indonesia. Hal ini penting jelang Ramadan dan Lebaran dan sebagai salah satu upaya untuk menjaga tingkat inflasi.

"Kembalikan penyaluran Premium yang sempat turun 50 persen di wilayah Jawa Madura Bali. Premium sangat penting untuk jaga daya beli jelang Lebaran," kata dia.

Dan ketiga, mendorong peningkatan produksi minyak dan gas (migas) di dalam negeri. Pada kuartal I 2018, rata-rata produksi migas Pertamina tercatat 924 ribu barel setara minyak per hari.

"Percepatan eksplorasi sumur baru dan tingkatkan produksi sumur existing," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya