Bank BNI Bakal Terbitkan 3 Juta Kartu Debit Berlogo GPN Sepanjang 2018

Bank BNI menargetkan 3 juta kartu debit Bank BNI berlogo GPN akan diterbitkan pada 2018.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Apr 2018, 14:15 WIB
Diterbitkan 27 Apr 2018, 14:15 WIB
BNI akan menerbitkan 3 juta kartu debit berlogo GPN di 2018 (Dok Foto: Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu).
BNI akan menerbitkan 3 juta kartu debit berlogo GPN di 2018 (Dok Foto: Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu).

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk atau Bank BNI menyebut, seluruh mesin EDC (Electronic Data Capture) BNI sudah terintegrasi dengan Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Bank pelat merah ini menargetkan 3 juta kartu debit Bank BNI berlogo GPN akan meluncur pada 2018. 

"Sampai Maret ini, EDC 100 persen all out terkoneksi dengan GPN," kata Direktur Bisnis Ritel Bank BNI, Tambok PS Simanjuntak di JCC, Jumat (27/4/2018). 

Tambok menjelaskan, dengan adanya GPN, konsumen tidak perlu repot memilih toko yang memiliki mesin EDC bank tertentu, sebab semuanya sudah terintegrasi.

"Jadi, tidak akan ditemukan lagi ada merchant yang hanya menerima pembayaran dari bank tertentu saja. Ini sangat memudahkan dan dari sisi keamanan, transaksi nasabah, aman karena settlement transaksi bisa dilakukan secara domestik atau di seluruh wilayah Indonesia," dia menerangkan.

Ke depan, BNI akan terus melakukan sosialisasi, edukasi, dan bertukar pengalaman kepada merchant-merchant serta nasabah dan masyarakat. 

Tahun ini, Tambok mengaku, Bank BNI akan menerbitkan 3 juta kartu debit berlogo GPN. Bagi pemegang kartu debit lama bisa melakukan penggantian kartu ke kantor cabang terdekat. Sementara hingga April, tercatat 1.000 kartu debit berlogo GPN sudah diterbitkan emiten dengan kode BBNI itu. 

"Sampai April 1.000 kartu (kartu debit berlogo GPN). Terbanyak di Jakarta," ujar Tambok. 

 

Reporter : Yayu Agustini Rahayu

Sumber : Merdeka.com

Selanjutnya

Kartu ATM
Petugas menunjukkan Kartu Tapcash Bank BNI di Jakarta, Selasa (18/10). Bank Indonesia (BI) menaikkan batas atas plafon uang elektronik menjadi Rp 10 juta yang sebelumnya hanya Rp 5 juta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Tambok menambahkan, tujuan dari adanya sistem pembayaran terintegrasi ini adalah menciptakan ekosistem yang interkoneksi, interoperabel, dan mampu melaksanakan pemrosesan transaksi pembayaran ritel domestik dengan memperhatikan keamanan, kelancaran, dan efisiensi.

"GPN juga disiapkan untuk memberikan perlindungan kepada konsumen antara lain melalui pengamanan data transaksi nasabah," ujarnya.

Selain memberikan keamanan dalam bertransaksi, nasabah pun dapat menggunakan kartu debit berlogo GPN untuk bertransaksi di seluruh bank penerbit EDC.

"Jadi, tidak akan ditemukan lagi ada merchant yang hanya menerima pembayaran dari bank tertentu saja. Ini sangat memudahkan dan dari sisi keamanan, transaksi nasabah, aman karena settlement transaksi bisa dilakukan secara domestik atau di seluruh wilayah Indonesia," terangnya. 

Sementara itu, Direktur Eksekutif Departemen Elektronifikasi dan Gerbang Pembayaran Nasional Bank Indonesia, Pungky P Wibowo mengatakan GPN adalah program bersama seluruh perbankan di Indonesia. Namun, BNI adalah bank pertama yang menggunakan logo GPN pada produknya.

"Kartu logo GPN ini lebih murah, dan transaksi antar bank di Indonesia jauh lebih mudah, serta aman baik untuk transaksi offline maupun online," kata Pungky.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya