Stok Ikan di Palembang Cukup Sepanjang Ramadan

Ada kenaikan harga ikan di Palembang pada kisaran Rp 2.000 sampai Rp 3.000 per kg khusus untuk ikan laut.

oleh Arthur Gideon diperbarui 31 Mei 2018, 10:45 WIB
Diterbitkan 31 Mei 2018, 10:45 WIB
Harga ikan air tawar di Palembang tidak naik karena banyak disuplai dari Palembang dan daerah lain di Sumatera Selatan seperti Kabupaten Ogan Komeling Ilir, Musirawas, Oku Timur dan Musi Banyuasin. (Dok KKP)
Harga ikan air tawar di Palembang tidak naik karena banyak disuplai dari Palembang dan daerah lain di Sumatera Selatan seperti Kabupaten Ogan Komeling Ilir, Musirawas, Oku Timur dan Musi Banyuasin. (Dok KKP)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan stok ikan di Kota Palembang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan Ramadan sampai Idul Fitri mendatang.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto menjelskan, stok ikan konsumsi bisa mencukupi kebutuhan dengan harga stabil sesuai daya beli masyarakat.

"Kota Palembang merupakan kota besar dengan jumlah penduduk mencapai lebih kurang 1,8 juta jiwa dan dianggap bisa mewakili kondisi ketersediaan stok ikan secara umum di wilayah Sumatera Selatan," kata Slamet dikutip dari keterangan tertulis, Kamis (31/5/2018).

Menurut Slamet, selama berinteraksi langsung dengan pedagang ikan, memang ada kenaikan harga pada kisaran Rp 2.000 sampai dengan Rp 3.000 per kg khusus untuk ikan laut. Kenaikan ini karena ikan laut lebih banyak didatangkan dari wilayah Jakarta, Lampung, dan Bengkulu. Namun, berdasarkan pengakuan pedagang, kenaikan tersebut masih wajar dan bisa terjangkau.

Adapun untuk ikan air tawar tidak ada kenaikan harga, karena ikan lebih banyak disuplai dari Palembang dan daerah lain di Sumatera Selatan, seperti Kabupaten Ogan Komeling Ilir, Musirawas, Oku Timur, dan Musi Banyuasin.

"Stabilisasi pangan berbasis ikan, utamanya sepanjang Ramadan, menjadi mutlak. Oleh karena itu, monitoring secara rutin harus dilakukan untuk memastikan sistem logistik berjalan efektif. Di sisi lain, kita akan mendapat gambaran bagaimana melakukan intervensi saat terjadi kondisi pasar yang fluktuatif," pungkasnya.

Pantauan di lapangan menunjukkan jenis ikan yang masuk ke Pasar Lemabang didominasi oleh ikan tongkol, patin, gurame, dan ikan mas.

Harga ikan tersebut masing-masing untuk ikan tongkol mencapai Rp 28 ribu per kg; ikan patin Rp 20 ribu per kg, gurame Rp 40 ribu per kg; dan ikan mas rata-rata mencapai Rp 30 ribu per kg.

Kenaikan Harga Wajar

Panen Ikan Dini Petani Keramba Jaring Apung di Waduk Jangari
Petani keramba jaring apung di Waduk Jangari memilih panen ikan lebih awal walau berat ikan belum memenuhi standar. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Juwita, salah seorang pedagang ikan di Pasar Lemabang mengaku bahwa stok ikan sepanjang bulan Ramadan ini masih normal seperti biasanya dengan harga yang relatif stabil. Kalaupun ada kenaikan untuk jenis ikan laut masih dianggap wajar.

"Kalau jumlah ikan yang masuk ke Lemabang ini, sepanjang Ramadan tidak ada perubahan, tetep seperti biasa. Kami suplai ikan dari Pasar Jakabaring dengan harga yang relatif normal", kata Juwita.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Widada menyatakan bahwa pihaknya terus memantau kondisi ketersediaan stok ikan secara real time di pasar-pasar di kota Palembang, dengan begitu ada upaya dini untuk melakukan pengendalian.

"Hampir setiap saat, kita pantau dan laporkan data ketersediaan stok ikan secara rill ke Satgas Pangan. Ini untuk mempermudah pemerintah dalam melakukan intervensi dan menjamin stabilisasi pangan," kata Widada.

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Selatan, Ketersediaan stok ikan harian sepanjang Ramadan 2018, yakni ikan gabus 4 ton, lele 8 ton, nila 6 ton, patin 10 ton.

Adapun ikan laut perhari yakni sarden 4 ton, tenggiri bulat 4 ton, tenggiri papan 5 ton, tongkol 2 ton, kembung 2,5 ton. Untuk ketersediaan ikan giling perhari ikan gabus 5 ton, kakap bulat giling 4 ton dan tenggiri papan giling 4 ton.

Sebagai perbandingan, berdasarkan data analisis neraca perikanan budidaya di Provinsi Sumatera Selatan tahun 2016, menunjukkan bahwa provinsi ini mengalami surplus ketersediaan stok ikan khususnya ikan hasil budidaya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya