Liputan6.com, Jakarta - Ramadan, bulan suci umat muslim hampir usai. Selain Hari Raya Idul Fitri sebagai hari kemenangan, ada tunjangan hari raya (THR) yang dinanti. Sayang, tidak sedikit orang yang tidak bisa memanfaatkan dengan baik ‘bonus’ hari raya ini. Alhasil, hari raya lewat, dana di rekening pun tak bersisa.
Alih-alih ‘menghambur-hamburkan’ uang, THR yang diterima karyawan seharusnya bisa menjadi kesempatan untuk berinvestasi, membayar utang, atau menabung.
Advertisement
Baca Juga
Simpanlah uang THR dengan bijak untuk kebutuhan selanjutnya.Karena itu, sebaiknya sebelum THR singgah di rekening, ada baiknya memikirkan langkah apa saja yang akan dilakukan untuk memanfaatkan dana ini sebaik-baiknya.
Jika memilih untuk investasi, bisa menambah deposito, reksadana, saham, atau membeli emas. Bisa juga bisnis yang tidak memerlukan modal besar namun keuntungan cukup lumayan.
Menurut Perencana Keuangan, Andi Nugroho, pilihan bijak dalam mengelola THR adalah berinvestasi. Ini baik dilakukan karena berinvestasi bermanfaat untuk masa depan. Meski begitu, langkah pertama yang dilakukan jika THR akan diinvestasikan adalah pastikan dahulu kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan Lebaran terpenuhi.
“Karena tujuan pemberian THR agar karyawan dapat merayakan hari raya dengan perasaan yang lebih tenang dan senang karena kebutuhannya tercukupi. Kalau semua THR mau diinvestasikan, ya tidak ada yang ngelarang, tapi memang porsi bergembira di hari rayanya akan dikorbankan,” ujar Andi seperti dikutip dari Wormtraders.com.
Bagi mereka yang enggan berinvestasi memakai dana THR, hal tersebut tidak salah juga. Sebab, mungkin mereka berpikir apa salahnya menganggarkan dana sekali dalam setahun untuk merayakan hari kemenangan tanpa memikirkan beban cicilan. Perlu dipikirkan beban usai Lebaran.
Tips
Berikut ini 5 hal yang dapat Anda lakukan dengan THR:
1. Membayar Utang
Sebenarnya ada pilihan yang manfaatnya sangat bisa dirasakan, yaitu melunasi semua utang. Dengan melunasi utang, maka akan mengurangi beban pikiran dan tingkat stres yang ditimbulkan.
2.Gunakan Secukupnya
Yang pasti, gunakan THR seperlunya. Hampir semua orang tidak bisa menahan diri untuk tidak berbelanja berlebih. Apalagi menyambut hari raya. Padahal harus lebih bijak dan juga memperhitungkan pengeluaran di pertengahan bulan depan usai Lebaran.
3. Dana Darurat
Tidak kalah penting adalah untuk menyiapkan uang darurat atau menabung. Akan lebih baik jika uang THR disimpan atau ditabung untuk keperluan dana darurat. Gunakan untuk sebagian keperluan Lebaran dan sebagian lagi untuk ditabung sebagai dana darurat.
Advertisement
4. Menabung atau investasi
Tak pelak, kesempatan mendapat THR atau bonus seharusnya adalah kesempatan untuk menabung, bayar utang, atau berinvestasi. Karena keperluan bulanan atau keperluan sehari-hari telah dipenuhi dari gaji bulanan.
Jadi alangkah baiknya jika dana THR ini digunakan sebaik mungkin dan bisa menjadi dana yang diandalkan dan tidak menguap habis begitu saja.
5. Investasi atau Bayar utang?
Umumnya sebagian besar gaji yang diterima setiap bulan sudah digunakan untuk pengeluaran rutin rumah tangga, biaya anak sekolah, atau cicilan rumah dan mobil.
Jika semua pengeluaran rutin sudah diselesaikan oleh gaji bulanan, sangat boleh jadi sebagian besar dana THR digunakan untuk apa saja. Tidak sedikit orang berpikir, kapan lagi mengeluarkan uang tanpa memikirkan biaya rutin.
Padahal, meski investasi merupakan salah satu cara untuk meningkatkan aset produktif keluarga, namun keuntungan investasi bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan lain atau menabung untuk masa depan.
Tapi, bagaimana jika THR tidak melulu dialokasikan untuk berinvestasi, tapi bisa juga untuk melunasi utang-utang yang ada?
Menurut Head of Investment di salah satu perusahaan Investment Management, Farash Farich, dengan membayar utang hingga lunas atau berkurang jumlah pokok utangnya dapat mengurangi pengeluran untuk membayar utang dan bunga di masa depan. Sehingga uang yang biasanya dipakai untuk membayar utang dan bunga tersebut dapat dialokasikan untuk menambah investasi di masa depan.
Menurut Farash yang juga pernah menjadi konsultan keuangan, bila sudah diputuskan THR untuk membayar utang dan ada beberapa jenis utang yang dimiliki, maka prioritas harus lebih ditekankan untuk membayar utang. Terutama, utang yang memiliki biaya paling tinggi (nilai penghematan terbesar).
Contoh, biaya utang yang tinggi biasanya adalah kartu kredit dan kredit tanpa agunan yang bisa mencapai 2 – 3 persen bulan atau ekuivalen dengan 24-36 persen tahun. Sedangkan bunga KPR atau KPM bisa berkisar 12 – 13 persen per tahun (bunga normal).
Ayo, berpikir sederhana dalam memanfaatkan dana THR yang setahun sekali singgah di rekening. Berinvestasi atau membayar utang adalah dua hal yang baik daripada harus menghamburkan uang ‘kaget’.
Sumber: wormtraders.com