Bandara Ngurah Rai Tutup, AP I Siapkan Bus Angkut Penumpang

AP I menyiapkan bus untuk mengangkut penumpang dengan tujuan Padang Bai dan Terminal Mengwi, Badung.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 29 Jun 2018, 12:31 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 12:31 WIB
AP I menyiapkan counter reschedule dan refund, serta bus di Bandara Ngurah Rai, Bali seiring Erupsi Gunung Agung. (Dok AP I)
AP I menyiapkan counter reschedule dan refund, serta bus di Bandara Ngurah Rai, Bali seiring Erupsi Gunung Agung. (Dok AP I)

Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura I (Persero) menyatakan telah menutup Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali mulai pukul 03.00 WITA hingga pukul 19.00 WITA. Keputusan ini dilakukan karena terdampak abu vulkanik erupsi Gunung Agung. 

Untuk memfasilitasi penumpang maskapai yang tidak bisa keluar dari Bali, Angkasa Pura I menyediakan fasilitas bus menuju Pelabuhan Padang Bai dan Terminal Mengwi, Badung.

“Ada bus setiap jam. Ada lima unit yang standby dengan kapasitas 40 kursi. Tujuannya ke Padang Bai dan terminal Mengwi,” kata Corporate Communication Department Head Angkasa Pura I, Awaluddin kepada Liputan6.com, Jumat (29/6/2018).

Di Pelabuhan Padang Bai, para penumpang bisa menggunakan kapal untuk keberangkatan ke Pulau Lombok dan sekitarnya ke arah timur. Adapun di Terminal Mengwi, Badung, penumpang bisa melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus AKAP ke beberapa kota di Pulau Jawa.

Seperti diketahui, Angkasa Pura I menutup Bandara Ngurah Rai  selama 16 jam akibat erupsi Gunung Agung. Penutupan berlaku per hari ini mulai pukul 03.00 Wita hingga 19.00 Wita.

"Penutupan bandara oleh Direktorat Navigasi Penerbangan berdasarkan evaluasi laporan pilot yang melaporkan keberadaan volcanic di ruang udara pada ketinggian 15.000-23.000 kaki di atas permukaan laut (AMSL)," ujar Corporate Secretary Angkasa Pura I Israwadi.

Selain itu, ucap dia, data RGB Citra Satelit cuaca Himawari pukul 01.00 Wita menunjukkan pergerakan arah angin dengan kecenderungan ke arah barat dan barat daya. Dengan begitu, berdasarkan model trayektori BMKG itu, diprediksi abu vulkanik Gunung Agung akan memasuki ruang udara (airspace) bandara pada pagi hari.

"Seperti diketahui bersama, debu vulkanik berpotensi mempengaruhi keselamatan operasional penerbangan, sehingga penutupan Bandara Ngurah Rai tidak dapat dihindari," ucap dia.


Selanjutnya

Bandara Ngurah Rai Ditutup
Sejumlah penumpang mencari informasi jadwal penerbangan di Bandara Ngurah Rai, Bali, Jumat (29/6). PT Angkasa Pura I menutup sementara operasional bandara selama 16 jam dikarenakan dampak abu vulkanik Gunung Agung. (AFP/GEDE ARDIASA)

Langkah-langkah persiapan, khususnya yang berkaitan dengan layanan kepada pengguna jasa bandara sudah diambil sesuai standard operating procedure yang berlaku.

Ini terkait dengan pengamanan dan pelayanan pada titik-titik konsentrasi penumpang di dalam terminal serta dengan menyiagakan transportasi darat berupa armada bus dengan tujuan Terminal Mengwi dan Pelabuhan Padang Bai kepada para calon penumpang.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak maskapai untuk menyediakan pusat informasi pelayanan refund dan  reschedule tiket untuk penumpang yang sudah melakukan pemesanan tiket," ucap Israwadi.

Tak hanya itu, dua bandara di Jawa Timur, yaitu Bandara Blimbing Sari di Banyuwangi dan Bandara Notohadinegoro Jember ditutup akibat sebaran debu vulkanik erupsi Gunung Agung di Karangasem, Bali, Jumat (29/6/2018).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya