Cara Kementerian PUPR Ajak Mahasiswa Peduli Infrastruktur

Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat melihat langsung dan mendapatkan pemahaman mengenai infrastruktur dasar yang dibangun Kementerian PUPR.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Jul 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2018, 12:00 WIB
Kementerian PUPR akan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur yang diikuti mahasiswa dari 22 perguruan tinggi di Indonesia.(Dok PUPR)
Kementerian PUPR akan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur yang diikuti mahasiswa dari 22 perguruan tinggi di Indonesia.(Dok PUPR)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Infrastruktur yang diikuti mahasiswa dari 22 perguruan tinggi di Indonesia.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat melihat langsung dan mendapatkan pemahaman mengenai infrastruktur dasar yang dibangun Kementerian PUPR seperti air minum pedesaan, sanitasi perdesaan, irigasi kecil dan jembatan gantung.

Dengan memahami manfaat langsung infrastruktur bagi masyarakat, mahasiswa dihararapkan dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembangunan infrastruktur dasar.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada 22 perguruan tinggi yang bekerja sama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia terutama generasi muda dalam membangun infrastruktur," kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti, seperti dikutip Jumat (6/7/2018) di Jakarta.

Sementara Sekretaris Ditjen Cipta Karya Rina Agustin selaku Ketua Pelaksana KKN Tematik Infrastruktur dalam laporannya mengatakan, tujuan dari kegiatan KKN Tematik Infrastruktur adalah mensinergikan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan keterlibatan mahasiswa melalui program KKN yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi.

“Program ini sudah terlaksana sejak 2014 dan di tahun 2018 ini kami lakukan kerja sama dengan 22 Perguruan Tinggi," jelasnya.

Untuk menyukseskan program tersebut, dilaksanakan sosialisasi mengenai pembangunan infrastruktur di Indonesia kepada perwakilan perguruan tinggi.

“Agenda hari ini adalah pemaparan program secara panel, lalu esok hari (6/7) akan dilanjutkan penandatangan kesepakatan bersama dan perjanjian kerja sama KKN tematik infrastruktur antara Kementerian PUPR dengan Perguruan Tinggi," dia menambahkan.

Acara sosialisasi dihadiri para pimpinan perguruan tinggi, Kepala Pusat Studi Gender dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dari perguruan tinggi yang menjadi mitra.

Ke-22 kampus tersebut, yakni Universitas Lambung Mangkurat, Universitas Negeri Manado, Universitas Negeri Gorontalo, Universitas Sulawesi Barat, Universitas Khairun, Universitas Negeri Papua, Universitas Trunojoyo, Universitas Negeri Semarang, Institut Pertanian Bogor, Universitas Palangka Raya.

Selain itu, Universitas Borneo Tarakan, Universitas Riau, Universitas Jambi, UIN Sultan Thaha Saifuddin, Universitas Bangka Belitung, Universitas Bengkulu, Universitas Syiah Kuala, UIN Sumatera Utara, Universitas Cendrawasih, Universitas Maritim Raja Ali Haji, UIN Ar-raniry, dan Universitas Negeri Manado.

 

RI Gandeng Inggris Berbagi Ilmu dalam Infrastruktur

(Foto:Merdeka.com/Yayu Agustini Rahayu)
Penandatanganan Dokumen Kerjasama Knowledge Sharing Programme for Infrastructure Development pada Selasa (3/7/2018).

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian PPN/Bappenas dan Pemerintah lnggris menyepakati kerja sama dalam pembangunan infrastruktur. Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan Dokumen Kerjasama Knowledge Sharing Programme for Infrastructure Development.

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, kerja sama tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam pengembangan metodologi pembangunan infrastruktur yang lebih efektif, eflsien, tepat waktu, dan berkualitas, di tengah kebutuhan infrastruktur di Indonesia yang masih sangat besar.

Dokumen kerja sama kedua negara ini ditandatangani Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Kementerian PPN/Bappenas Wismana Adi Suryabrata, Duta Besar lnggris untuk Indonesia Moazzam Malik, dan Chief Executive Officer The Infrastructure and Projects Authority (IPA UK) Tony Meggs. 

Bambang menjelaskan dengan kerja sama ini, Indonesia akan mendapatkan manfaat berupa acuan dalam menentukan proyek-proyek mana saja yang perlu dibangun sesuai dengan kebutuhan pemerintah, termasuk best practices dalam pengembangan metode standardisasi dalam tahap penyiapan, pengembangan, penyediaan, hingga pengevaluasian proyek dan program infrastruktur.

"Hal ini tentu diperlukan agar investasi yang dikeluarkan pemerintah dapat dilakukan secara efisien dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," kata Bambang di kantornya, Selasa (3/7/2018).

Pemerintah lnggris melalui The Infrastructure and Projects Authority (IPA UK), Foreign and Commonwealth Office, dan the Department for Business Energy and Industrial Strategy (BEIS) akan berbagi pengalaman dengan Pemerintah Indonesia terkait kesuksesan Pemerintah lnggris dalam melibatkan sektor swasta pada pembangunan proyek infrastruktur.

"Melalui adaptasi-metodologi ke dalam sistem pembangunan kita, diharapkan sistem perencanaan dan penganggaran pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat dilaksanakan secara sistematis dan efektif, khususnya dalam mendukung tahap inisiasi, penyiapan, pengembangan, hingga penyediaan proyek infrastruktur di Indonesia," ujar dia. 

Kerja sama ini diimplementasikan dalam bentuk Knowledge Sharing dan Training Programme berkelanjutan, yang didesain untuk menghasilkan dan memperbaiki keahlian dan metodologi yang digunakan dalam penyediaan infrastruktur di Indonesia.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya