ASEAN Bakal Jadi Pasar Tunggal Terbesar ke-4 Dunia di 2030

ASEAN akan berkembang pesat didorong pertumbuhan jumlah masyarakat golongan menengah.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 13 Jul 2018, 20:44 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2018, 20:44 WIB
Bendera ASEAN
Ilustrasi (AFP)

Liputan6.com, Singapura - Perekonomian di Asia akan terus tumbuh pesat untuk tahun-tahun mendatang. Menteri Keuangan Singapura Heng Sweet Keat menilai, negara-negara di kawasan Asia punya banyak modal untuk secara ekonomi meningkat, salah satunya yakni jumlah populasi yang terus tumbuh.

"IMF (International Monetary Fund) memproyeksikan, sejak hari ini Asia akan memimpin pertumbuhan ekonomi global di angka 6,4 persen sampai 2023. Dengan adanya China dan India yang punya populasi terbesar di dunia, itu juga jadi salah satu faktor yang bantu meningkatkan," ujar dia di Singapura, Jumat (13/7/2018).

Tidak hanya Asia, ia menambahkan, Asia Tenggara atau ASEAN juga akan berkembang pesat karena didorong meningkatnya jumlah masyarakat golongan menengah.

"ASEAN diharapkan (perekonomiannya) meninggi 5 persen sampai dengan 2023. Kita juga berharap, angka tersebut akan bertambah hingga lebih dari dua kali lipat pada 2030," terangnya.

"Pada 2030, nantinya Asia bakal jadi pasar tunggal terbesar keempat di dunia, setelah Uni Eropa, China dan Amerika. Kita beruntung tinggal di kawasan yang memiliki potensi kuat ini," Heng menambahkan.

Demi bisa mewujudkan impian tersebut, dia melanjutkan, para pelaku industri Asia harus dapat memanfaatkan tiga hal untuk mengembangkan ekonomi kawasan, salah satunya pembiayaan infrastruktur.

"Pembiayaan untuk pengembangan infrastruktur dapat baru mendorong produktivitas dan daya saing ekonomi, mengangkat potensi jangka panjang suatu kawasan, dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih baik bagi masyarakatnya," paparnya.

Kedua, sambungnya, yakni menambahkan dana akomodasi perusahaan agar bisa bertransformasi secara digital. Dia berpendapat, dengan dilakukannya digitalisasi maka itu dapat jadi katalisator terhadap pengembangan model bisnis dan inovasi produk untuk banyak sektor.

Jika kedua hal itu telah berhasil diimplementasikan, dia menyampaikan, maka faktor ketiga yakni mengadopsi pelayanan keuangan digital dapat diterapkan.

"Berbagai lembaga keuangan bisa coba memanfaatkan teknologi ini agar proses transaksi dapat berjalan efisien, yang mana itu akan mengurangi biaya transaksi sekaligus memberikan kemudahan pada konsumen," pungkas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya