LPS: Tren Bunga Rendah Sudah Berakhir

Hampir semua bank umum di Indonesia sudah menaikkan suku bunga mereka sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan (BI Rate).

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2018, 19:14 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 19:14 WIB
Suku Bank Bank
Ilustrasi Foto Suku Bunga (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Halim Alamsyah mengatakan bahwa tren suku bunga rendah sudah berakhir. Hampir semua bank umum di Indonesia sudah menaikkan suku bunga mereka sejalan dengan kebijakan Bank Indonesia yang menaikkan suku bunga acuan (BI Rate).

"Memang kalau kita lihat rata-rata suku bunga simpanan pada 62 bank umum itu sebagian besar sudah naik," kata dia di kantornya, Rabu (18/7/2018).

Halim mengakui jika ada beberapa bank yang malah menurunkan suku bunga. Hal tersebut karena sebelumnya sudah menaikkan suku bunga cukup tinggi.

"Memang masih ada yang menurunkan suku bunga, sekitar 11 bank. Tapi penurunan itu lebih didorong oleh karena mereka sudah naikkan dulu. Jadi mereka sedikit menurunkan, mereka sudah naikkan duluan, dari tren itu secara umum perbankan kita sudah naikkan suku bunga," ujar dia.

Sementara itu, untuk bunga kredit, Halim belum dapat memastikan sebab prosesnya tidak secepat menaikkan suku bunga simpanan.

"Sehingga ketika bank merubah suku bunga simpanan, paling telat 3 bulan mereka rata-rata berubah. Kalau kredit itu tergantung dari kontrak debitor dengan perbankan. Kalau itu jangka panjang tentu akan tidak cepat berubah, tapi kalau kredit modal itu bisa berubah sewaktu-waktu kalau dalam klausul (perjanjian) nya jika bank bisa merubah sewaktu - waktu," tutur dia

Selain itu, Halim mengatakan jika bank ingin menaikkan bunga kredit harus melihat pada pertumbuhan kreditnya.

"Kalau mereka punya lihat pangsa pasarnya besar, mereka tidak akan berubah, mereka akan yakin tidak merubah, kredit itu akan lihat mungkin naik 1-6 bulan ini, ini tergantung dari masing -masing bank," dia menandaskan.

 

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Kenaikan Suku Bunga BI Rangsang Investor Balik ke RI

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 5,25 persen menunjukkan dampak yang positif.

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Halim Alamsyah, mengatakan saat ini para investor asing yang sempat kabur dari Indonesia sudah mulai masuk kembali ke Tanah Air.

"Tampaknya kenaikan BI Rate yang terakhir sudah mulai diterima oleh pasar. Minggu lalu sudah terjadi inflow (aliran modal masuk)," kata Halim di kantornya, Rabu (18/7/2018).

Halim menjelaskan para investor asing sudah mulai kembali membeli surat berharga Indonesia. "Artinya mereka sudah menganggap yield di pasar SBN (Surat Berharga Negara) sudah menarik, ini sangat dinamis," jelas dia.

Sebelumnya, dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sudah mulai terlihat. Dana asing kembali masuk ke Indonesia karena kenaikan suku bunga tersebut.

Gubernur BI, Perry Warjiyo menjelaskan, aliran masuk dana asing atau capital inflow sudah terlihat usai kenaikan BI 7-Days Reverse Repo Rate ke level 4,75 persen. Aliran asing tersebut masuk dalam bentuk surat utang atau obligasi.

"Investor asing terus tumbuh dan semakin kuat terhadap Indonesia. Aliran modal asing yang masuk baik dalam bentuk obligasi pemerintah maupun korporasi," kata Perry di Gedung BI, Jumat (7/6/2018).

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya