Dolar AS Perkasa, Harga Emas Tergelincir

Dolar AS menguat dan kekhawatiran krisis Turki menekan harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 16 Agu 2018, 06:40 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2018, 06:40 WIB
20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Liputan6.com, New York - Harga emas melemah ke level terendah dalam 1,5 tahun di tengah sektor logam yang tertekan. Indeks dolar AS melanjutkan reli ke posisi tertinggi dalam 14 bulan.

"Harga emas jatuh ke level terendah dalam 18 bulan seiring dolar AS mencapai posisi tertinggi dalam 15 bulan. Hal ini seiring permintaan karena kekhawatiran gejolak keuangan di Turki," ujar Wakil Presiden Direktur Oanda, Dean Popplewell, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (16/8/2018).

Ketakutan terburuk penularan langsung dari situasi keuangan Turki yang memburuk. Akan tetapi, hal tersebut tidak cukup untuk halangi minat terhadap dolar AS.

Harga emas melanjutkan tekanan usai tiga laporan data ekonomi antara lain penjualan ritel, produktivitas dan manufaktur. Data ekonomi tersebut menghalangi harapan pasar terkait kenaikan suku bunga acuan AS yang diperkirakan naik lagi sebanyak dua kali pada 2018.

Harga emas untuk pengiriman Desember turun 1,3 persen atau USD 15,70 ke posisi USD 1.185 per ounce. Selama pekan ini, harga emas susut 2,9 persen. Usai tertekan 8,3 persen dalam tiga bulan terakhir, harga emas telah susut 10 persen pada 2018.

Harga emas gagal untuk menguat seiring gejolak geopolitik. Namun, dolar AS lebih kuat sehingga tahan harga emas.

Secara teknikal, harga emas belum gagal untuk menguat usai turun di bawah level psikologis USD 1.200 untuk pertama kali dalam setahun.

 

 

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Harga Logam Lainnya Tertekan

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Dolar AS lebih kuat dalam menjadi negatif untuk harga komoditas. Harga komoditas akan lebih mahal dalam mata uang lainnya. Indeks dolar AS naik 0,1 persen menjadi 96,78 dan dekati level tertinggi dalam 14 bulan.

"Lira Turki telah stabil tetapi mata uang lainnya masih goyah. Pelaku pasar dan investor global pun gelisah penularan mata uang lainnya dapat berkembang karena dolar AS terus menguat terhadap sebagian besar mata uang dunia lainnya,” ujar Analis Kitco Jim Wyckoff, seperti dikutip dari laman Marketwatch.

Ia menuturkan, harga emas berpotensi ke posisi USD 1.150. Akan tetapi, dalam jangka pendek, harga emas untuk pengiriman Desember di level resistance di kisaran USD 1.226.

Sementara itu, harga logam lainnya, harga perak turun empat persen menjadi USD 14.454 per oune. Harga platinum sentuh level terendah dalam 10 tahun dengan susu 3,7 persen menjadi USD 771,60 per ounce.

Harga palladium jatuh enam persen ke posisi USD 837,20 per ounce. Sedangkan harga tembaga susut 4,5 persen ke posisi USD 2.56 per pound.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya