Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bertindak langsung menanggapi maraknya peristiwa kapal tenggelam. Pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap aspek keselamatan pada penumpang dan juga melakukan perbaikan secara besar-besaran terhadap sejumlah dermaga yang ada di Indonesia.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, saat ini ada lima lokasi yang menjadi fokus Kemenhub untuk dilakukan pembenahan dan perbaikan dermaga secara menyeluruh.
"Pertama di Palembang itu di Sungai Musi, Kalimantan Utara terutama yang penyebrangan sampai ke wilayah Malaisya, kemudian juga di Batam demikian, di Maluku utara kita sudah putuskan juga, dan Terakhir di Nusa Tenggara Timur (NTT)," kata Budi saat konferensi pers di Kantornya, Jakarta, Kamis (16/8/2018).
Advertisement
Baca Juga
"Saya ditarget lima lokasi di mana pada lokasi itu cukup banyak dinamika dari pelayaran-pelayaran baik angkutan sungai danau dan juga penyebrangan," sambung Budi.
Meski demikian, dari kelima lokasi tersebut dirinya diminta oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi agar tetap melakukan koodinasi kepada Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Sehingga dalam proses perbaikannya nanti tidak terjadi tumpang tindih.
"Dari kelima ini pak menteri menekankan untuk kordinasi dengan dirjen perhubungan laut. Misalkan mungkin di Palembang sungainya sudah diperbaiki, lautnya juga diperbaiki oleh dirjen laut, itu tidak demikian. Jadi kalau bisa yang menjadi tanggung jawab darat ada lima provinsi, dan menjadi tanggung jawab laut juga lima provinsi. Tapi juga pada provinsi yang berbeda," ungkapnya.
Budi menjelaskan, perbaikan tersebut juga dilakukan secara menyeluruh. Dari mulai sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana, kelengkapan kapal, hingga budaya masyarakat itu sendiri.
"Pertama adalah terhadal aspek SDM. Ini terkait dengan opratornya yang ada di kapal termasuk masyarakatnya. Masyarakat kita edukasi supaya ada budaya untuk mendukung aspek keselamatan," kata Budi.
Â
* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sarana dan Prasarana
Kemudian, lanjutnya adalah masalah sarana dan prasarana,yakni menyangkut dengan masalah dermaga. "Ini sangat penting sekali. Di danau toba ada lima dermaga kita lakukan renovasi besar besaran sampai dengan tahun depan bisa semuanya. Nanti tambahan akan kami sampaikan. Dermaga juga akan dilakukan perbaikan dan pembenahan," imbuhnya.
Tak kalah penting, kata Budi adalah mengenai kelengakpan keselamatan. Dirinya berharap agar seluruh kapal memastikan kelengkapan keselamatan terhadap penumpang, termasuk pada life jaket dan liferaft.
"Perlengkapan sangat penting sekali. Mangkanya hari ini terhadap kapal KMP Bandeng ini semua kelengkapan di kapal sudah terpenuhi. Life jaketnya ada liferaft juga ada, jadi dengan itu bisa meminimalis korban," ujarnya.
"Paling penting adalah budaya baik dari oprator dan bagi masayrakat yang melakukan perjalanan menggunakan kapal itu harus terbangun dan sangat kondusif untuk mendukung keselamatan pelayaran. Jadi ini komponen komponennya," Budi mengakhiri.
Diketahui, Kapal KMP Bandeng yang melakukan perjalanan dari Tobelo menuju Bitung Sulawesi Utara tenggelam di perairan Loloda, Kabupaten Halmahera, Maluku Utara, Rabu (15/8) malam. Atas kejadian ini, lima orang kapal penumpang masih belum ditemukan. Sementara 46 orang telah berhasil diselamatkan oleh tim SAR.
Reporter:Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement