Cetak SDM Unggul, Pemerintah Kucurkan Rp 17,2 Triliun di 2019

Pada 2014 pemerintah menganggarkan Rp 4,5 triliun sementara pada 2015 mencapai Rp 6,8 triliun.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Sep 2018, 18:40 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 18:40 WIB
Ilustrasi Pekerja (iStockphoto)
Ilustrasi Pekerja. (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pendidikan sumber daya manusia Indonesia khususnya pendidikan vokasi. Hal ini diwujudkan melalui peningkatan alokasi anggaran hingga nyaris tiga kali lipat.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman mengatakan, untuk 2019 pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan vokasi senilai Rp 17,2 triliun sebagai bagian dari program revitalisasi pendidikan vokasi untuk peningkatan kualitas SDM dalam menghadapi dunia kerja.

“Dana tersebut disalurkan melalui enam kementerian yakni Kemenaker, Kemenhub, Kemenristekdikti, Kemendikbud, Kemenperin dan Kemenpar. Bentuknya beragam mulai dari pelatihan, diklat, revitalisasi sarana-prasarana pendidikan, hingga peningkatan kualitas pengajar," ujar dia di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Dia mencatat, alokasi bagi pendidikan vokasi senilai Rp 17,2 triliun merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir. Pada 2014 pemerintah menganggarkan Rp 4,5 triliun sementara pada 2015 mencapai Rp 6,8 triliun.

Menurut dia, untuk 2019, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) akan menyelenggarakan pelatihan bagi 235 tenaga kerja, peningkatan kompetensi bagi 6.711 instruktur, sertifikasi bagi 526 tenaga kerja, program magang di dalam dan di luar negeri bagi 203 ribu orang,  serta 1.000 Balai Latihan Kerja komunitas dan pesantren.

Sementara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan meningkatkan kualitas layanan pendidikan diklat vokasi di 26 lembaga yang ditargetkan dapat memberikan manfaat langsung bagi sedikitnya 481 ribu peserta didik.

 

Revitalisasi Politeknik

Politeknik Ketenagakerjaan Siap Mencetak Tenaga Kerja Profesional
Kemnaker telah membangun politeknik yang spesifik pada aspek ketenagakerjaan untuk menjawab tantangan masa depan.

Kementerian Riset dan pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) sendiri akan merevitalisasi 12 politeknik, bantuan pelatihan/sertifikasi bagi 3.000 mahasiswa dan peningkatan kualitas pendidikan vokasi yang ditargetkan ditujukan bagi 127,8 ribu mahasiswa.

Kemudian Kementerian Pendidikan dan Budaya (Kemendikbud) akan membangun 1.407 ruang praktek bagi Sekolah menengah kejuruan (SMK), Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Vokasi Paket C untuk 240 ribu orang dan pengadaan 6.000 peralatan pendidikan SMK.

Sejalan dengan itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memberikan diklat tenaga kerja industri kompenten dengan Sistem 3 in 1 bagi 50 ribu orang, 28 bangunan pendidikan vokasi industri dan pembangunan pusat manufaktur digital implementasi industri 4.0.

Sedangkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) akan melakukan peningkatan kualitas Politeknik Pariwisata (Poltekpar) dan melakukan peningkatan kapasitas pengajar sehingga mampu menghasilkan SDM pariwisata yang berdaya saing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya